KETIK, JOMBANG – Peta pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 Kabupaten Jombang makin hangat. Beberapa nama sudah memastikan diri maju sebagai bakal calon orang nomor satu di Kota Santri.
Di antaranya adalah pengusaha setempat sekaligus Kepala Desa Mojokrapak Warsubi. Ada juga nama petahana Mundjidah Wahab yang kembali masuk dalam radar kontestasi.
Baliho Wakil Bupati petahan Sumrambah juga mulai bertebaran di Kabupaten Jombang.
Beberapa hari lalu, juga beredar surat Pj Bupati Jombang Sugiat yang menyatakan siap maju mengikuti Pilkada 2024. Dia menyebut siap mundur dari jabatannya saat ini dan juga melepas status sebagai PNS di Badan Intelejen Negara (BIN).
Terbaru, Selasa (9/7/2024) sumber Ketik.co.id menunjukkan surat undangan dari DPD PDI Perjuangan Jawa Timur yang ditujukan kepada pasangan Bupati dan wakil Bupati Jombang petahana yakni Mundjidah dan Sumrambah.
Surat tersebut ditandatangani oleh Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim MH. Said Abdullah dan Sekretarisnya Sri Untari Bisowarno.
"DPD PDI Perjuangan Jawa Timur mengundang Sdri. Mundjidah Wahab dan Sdr. Sumrambah Bupati dan Wakil Bupati Jombang periode 2018-2023 untuk hadir dalam agenda Konsolidasi Pilkada Serentan Tahun 2024," begitu bunyi surat tersebut seperti yang diterima Ketik.co.id.
Agenda itu direncakan berlangsung pada Kamis (11/7/2024) di Kantor DPD PDI Perjuangan Jatim di Surabaya.
Adanya surat ini langsung memunculkan rumor PDI Perjuangan memiliki rencana untuk kembali mengusung pasangan petahana tersebut dalam Pilkada 2024 Kabupaten Jombang pada 27 November mendatang.
Wasekbid Program DPC PDI Perjuangan Jombang Muhammad Masrur saat dikonfirmasi membenarkan terkait surat tersebut. Namun, dirinya belum bisa memastikan jika adanya agenda tersebut adalah sinyal bahwa partainya akan mengusung pasangan petahan lagi pada Pilkada 2024 mendatang.
"Kita masih menunggu keputusan DPP siapa yang akan ditugaskan maju dalam Pilkada nanti," ucap Gus Masrur, panggilan akrab Muhammad Masrur.
Saat ditanya apa ada indikasi Sumrambah tak jadi maju sebagai Jombang 1 karena adanya surat tersebut, dia kembali menyebut belum bisa memastikan.
"Masih sangat dinamis. Dinamikanya sementara seperti ini. Variable popularitas dan elektabilitas nantinya yang akan menjadi pertimbangan pokok penentuan calon," jelas Gus Masrur. (*)