KETIK, SITUBONDO – Hingga saat ini belum ada pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Situbondo yang resmi mendaftarkan diri sebagai kandidat di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Situbondo. Namun, Pilkada Situbondo 2024 mulai memanas, Sabtu (22/06/2024).
Baliho-baliho bakal calon pemilihan kepala daerah sudah banyak terpasang atau bermunculan di pinggir-pinggir jalan. Tak sedikit yang berebut tempat untuk memasang baliho tersebut.
Baliho salah satu bakal calon, H Guntur Romli saat ini sedang ramai di media sosial karena ditutupi oleh baliho pasangan Karna Suswandi dan Hj Khoirani di Jalan Raya Situbondo Wiringinganom, Desa Wringinanom, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo.
Baliho H Guntur Romli yang mengusung slogan "Situbondo Panyaman!" yang berdiri terlebih dahulu ditempel atau ditutupi dengan baliho Pasangan KARUNIA: Karna-Khoirani.
Saat dikonfirmasi oleh awak media, H Guntur Romli membenarkan peristiwa itu. Dia bahkan mengirimkan bukti rekaman video dan foto dari tempat kejadian perkara (TKP).
"Iya benar. Temuan Tim kami di lapangan. Baliho saya ditutupi oleh balihonya Pak Karna. Padahal baliho saya berdiri lebih dahulu dan sebenarnya tempat lain di sana masih luas. Sepertinya ada unsur kesengajaan, baliho-baliho saya juga banyak yang dirusak, tapi kami sabar dan kami sudah perbaiki," kata H Guntur Romli putera asli Situbondo kelahiran Asembagus.
Saat ditanya motif penutupan baliho itu, H Guntur Romli tidak mau berspekulasi dan menuduh. "Saya tidak tahu. Tidak mau spekulasi. Tidak mau menuduh. Bisa jadi memang ada yang mau "la nyala" (mau mengganggu, red) atau ada upaya adu domba,” ujarnya.
Lebih lanjut, tokoh nasional ini mengajak semua pihak untuk menjaga kondisi Situbondo tetap aman dan tentram, seperti slogan H. Guntur Romli, "Situbondo Panyaman". Karena itu, "je' atokaran" (jangan bertengkar, red)) "je' la nyala" (jangan saling mengganggu, red)," tegas H Guntur Romli.
Dengan adanya peristiwa tersebut, H Guntur Romli mengalah dan bersabar dengan memasang baliho yang baru di seberang jalan. "Kami ngalah saja. Pasang baliho baru di seberangnya. Buat apa juga rebutan soal tempat baliho. Tujuan kami kan mau mengabdi kepada masyarakat Situbondo, bukan mau cari musuh atau keributan,” tuturnya.
Tak hanya itu yang disampaikan H. Guntur Romli, namun dia mengatakan, "Ta' nyarea moso, nyarea taretan ben aladinana rakyat Situbondo, ngerenga lampana kyae, salam perjuangan. (tidak mau cari musuh, mau nyari saudara dan mau melayani rakyat Situbondo, ikut langkah para kyai. Salam Perjuangan, red)," ucapnya.
Saat media ini akan melakukan konfirmasi berita belum berhasil menemui pihak pemasang baliho tersebut. (*)