KETIK, JAKARTA – Kawasan Gunung Ijen telah ditetapkan sebagai Unesco Global Geopark (UGGp). Penetapan itu dilangsungkan dalam sidang tahunan di Markas UNESCO di Paris, Prancis, Rabu (24/5/2023) lalu. Sementara penyerahan sertifikasi akan dilaksanakan di Maroko September mendatang.
Penetapan wisata geologi di Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso menambah banyak daftar geopark yang telah ditetapkan UNESCO di Indonesia. Berikut pilihannya:
Raja Ampat
Kita mulai dari timur dulu. Mengutip laman resminya, Raja Ampat dijuluki Zamrud Karts Khatulistiwa. Keunikan geologisnya setelah ditemukan batuan tertua dengan usia 439 – 360 juta tahun (silur-devonian). Batuan itu diketahui terletak di Pulau Misool, gugusan Kepulauan Raja Ampat.
Mengutip laman resminya, sejarah geologi daerah Raja Ampat tersusun secara lengkap dan mewakili hampir sepersepuluh usia bumi. Tidak heran sebagian besar kawasannya masuk ke dalam kawasan konservasi.
Kementerian Kemaritiman Indonesia telah menetapkan Kawasan Raja Ampat sebagai kawasan Geopark Nasional pada November 2017. Terdapat tiga unsur utama dalam geopark, yaitu geodiversity, biodiversity, dan culturaldiversity.
Objek wisata paling menarik adalah diving dan snorkeling. Bila Anda beruntung, bisa berjumpa dengan hiu paus atau paus biru yang sesekali terdampar mencari mangsa.
Maros
Salah satu keistimewaan geopark Maros-Pangkep adalah pergunungan karts yang diduga sudah berusia 40 ribu tahun. Bahkan karts yang diberi nama Rammang-Rammang di Sulawesi Selatan itu menjadi yang terbesar kedua di dunia.
Karst di Maros, Sulawesi Selatan ini sangat khas. Yakni berbentuk tower yang menjulang tinggi, seolah tersusun rapi. Di tempat ini menjadi rumah bagi jutaan spesies kupu-kupu yang disebut sebagai Kingdom of Butterfly.
Cukup banyak objek wisata yang bisa dinikmati di tempat ini. Wisatawan serasa dibawa ke zaman pra-sejarah, yang kaya akan nilai-nilai budaya.
Rinjani
Gunung Rinjani memiliki sejarah geologi maupun cerita rakyat yang sangat kaya akan budaya dan sejarah. Gunung ini menjadi bagian penting Cincin Api Pasifik, yakni daerah yang terkenal aktivitas vulkaniknya.
Bentang alam di Geopark Rinjani cukup lengkap, yang meliputi danau, gunung, lembah, karst dan keunikan alam lainnya. Kelengkapan di Rinjani nyaris tidak dimiliki geopark di dunia mana pun.
Keberadaan itu menjadikan Rinjani memiliki kelengkapan objek wisata. Salah satunya yang masih bertahan adalah upacara adat Ngayu-ayu. Konon adat ini sudah berjalan sejak 600 tahun silam!
Ciletuh
Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat juga memiliki geopark yang cukup lengkap. Geopark Ciletuh tidak kalah dengan Rinjani, yakni memiliki kompleksitas alam yang luar biasa.
Terdapat gunung, rimba, laut, pantai, dan sungai yang menyatu dalam geopark ini. Setidaknya terdapat lahan seluas 126.100 yang terbentang di delapan kecamatan. Di dalam kompleks geopark ini terdapat 12 curug atau air terjun yang bisa jadi objek wisata.
Toba
Danau Toba telah menjadi destinasi wisata yang wajib dikunjungi bila mampir ke Sumatra Utara. Geopark Danau Toba telah ditetapkan dalam siding tahunan ke-209 pada Juli 2020.Letusan Gunung Toba pada masa lampau menyebabkan munculnya kaldera Danau Toba. (Foto: instagram @danautobasamosir)
Geopark ini memadukan tiga potensi utama yaitu geodiversity, biodiversity, dan culture diversity. Tempat ini memiliki peranan penting menopang sektor pariwisata dalam puluhan tahun lamanya.
Letusan pertama Gunung Toba menghasilkan kaldera di sisi selatan. Sedangkan letusan kedua membentuk kaldera di sisi utara, dan letusan ketiga yang paling dahsyat dan mengubah gunung menjadi danau. Belum ada catatan sejarah kapan Gunung Toba meletus hingga menjadi danau. (*)