KETIK, BATU – Dinas Kesehatan Kota Batu melakukan pemeriksaan deteksi dini Penyakit Tidak Menular (PTM) pada ASN Kota Batu, yang merupakan bagian dari masyarakat usia produktif.
Kepala Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Penanganan Bencana, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu, dr Susana Indahwati mengatakan, pemerikasaan itu bertujuan untuk menilai kualitas kesehatan ASN Kota Batu, sehingga bila ditemukan keadaan abnormal dapat segera dilakukan penanggulangan.
"Pemeriksaan ini dimulai dari tanggal 23 Februari 2024 hingga 8 Maret 2024. Deteksi dini faktor resiko PTM ini dilakukan karena ASN sebagai abdi negara memiliki tugas utama adalah melayani masyarakat secara prima," katanya, Selasa (5/3/2024).
dr Susana menguraikan, metode yang digunakan adalah dengan melakukan pemeriksaan yang dapat digunakan sebagai indikator penyakit tidak menular. Yaitu wawancara faktor risiko, pengukuran berat badan, pengukuran tinggi badan, pengukuran lingkar perut.
"Kemudian pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan laboratorium sederhana (gula darah, kolesterol dan asam urat darah), dan konsultasi dokter. Kegiatan ini dilakukan pada setiap OPD secara terjadwal," jelasnya.
Menurut dr Susana, deteksi dini faktor resiko PTM itu adalah salah satu kepedulian Pemerintah Kota Batu terhadap ASN sebagai pelayan masyarakat agar selalu sehat dan prima dalam rangka melakukan tupoksinya sebagai ASN.
"Pemeriksaan deteksi dini faktor risiko PTM untuk ASN di Kota Batu rencananya akan dilakukan minimal 2 x setahun," tambahnya.
Selanjutnya, dr Susana mengajak ASN untuk menghindari beberapa faktor penyebab PTM. seperti kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, dan pola hidup tidak sehat seperti kurangnya aktivitas fisik dan pola makan sembarangan.
Dikatakannya, pada awal perjalanan PTM seringkali tidak bergejala dan tidak menunjukkan tanda klinis secara khusus.
"Sehingga datang sudah terlambat atau pada stadium lanjut akibat tidak mengetahui dan menyadari kondisi kelainan yang terjadi pada dirinya.
Bagi yang sudah menyandang PTM, pengendalian bertujuan untuk mencegah komplikasi, kecacatan dan kematian dini serta meningkatkan kualitas hidup," pungkas dr. Susana.(*)