KETIK, SIDOARJO – Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Sidoarjo kembali menggelar kompetisi internal tahun 2023. Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali secara khusus membuka kompetisi yang digelar mulai 8 Oktober hingga 10 Desember 2033 ini dengan ditandai tendangan penalti di Gelora Delta Sidoarjo, Minggu (8/10/2023).
Kompetisi internal ini sengaja digelar untuk menjaga iklim kompetisi pemain di Sidoarjo, sekaligus untuk menemukan bibit unggul yang diproyeksikan bisa membela Timnas Indonesia di kancah Internasional.
Gus Muhdlor, sapaan akrabnya, juga berharap nantinya bibit unggul yang muncul dari kompetisi ini bisa menjadi aset daerah untuk kemajuan sepak bola Sidoarjo agar lebih berprestasi.
"Kalo Deltras Liga 1, Persida Liga 2 dan Sinar Harapan misalnya di Liga 3, ini sudah berjenjang dari awal bibit-bibit pemain sepak bola dari awal ada," tuturnya saat ditemui usai pembukaan kompetisi.
Lebih lanjut, Gus Muhdlor menjelaskan bahwa sepak bola tidak hanya tentang olahraga saja. Namun bisa menjadi sebuah identitas kebanggaan dari suatu daerah tertentu, baik Kabupaten maupun Kota.
Oleh karena itu, ia meminta agar insan sepakbola di Kota Delta tak kendor semangatnya untuk terus berjuang memunculkan bibit unggul dari Kabupaten Sidoarjo. Terlebih prosesnya kini sudah berjalan sejak pembibitan di tingkat bawah.
"Saya masih ingat Deltras itu liga tiga tahun 2009 kalau enggak salah, baru satu tahun bisa naik Liga 2," lanjutnya.
Tendangan Penalti Gus Muhdlor tandai dimulainya kompetisi internal Askab PSSI Sidoarjo. ( Foto : Yudha Fury / Ketik.co.id)
Bupati mendorong, agar kompetisi serupa bisa tetap digelar ke depannya."Kalau mau punya tim kuat harus punya kompetisi serta internal liga yang baik untuk kemudian menumbuhkan bibit pemain di liga," tandasnya.
Hal senada diungkapkan Ketua Askab PSSI Sidoarjo, Budi Basuki yang juga menginginkan perkembangan sepak bola Sidoarjo menjadi lebih baik, khususnya di bawah kepemimpinannya. Untuk itu, ia menekankan pentingnya kompetisi internal yang berkualitas.
Kompetisi internal PSSI khusus warga Sidoarjo ini dimulai pada tanggal 8 Oktober hingga 10 Desember 2023. Untuk pertandingan akan digelar di sembilan lapangan yang berada di lima kecamatan. Terdapat 29 klub turut berpartisipasi dalam kompetisi yang terbagi menjadi tiga kelas.
"Kelas utama ada sembilan klub, kemudian kelas satu ada 10 klub dan kelas dua ada 10 klub," ucapnya.
Masing-masing klub mendapatkan dana pembinaan sebesar Rp 5 juta bagi tim kelas utama. Sedangkan kelas satu mendapatkan Rp 4 juta, dan Rp 3 juta untuk kelas dua.
Tidak hanya dana subsidi, masing-masing klub juga mendapatkan fasilitas seperti 30 set jersey dan empat bola.
Di akhir kompetisi, pemenang kelas utama akan mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 10 juta, Rp 8 juta untuk juara dua, dan Rp 6 juta bagi juara tiga.
Sedangkan untuk kelas satu, juara satu akan mendapatkan uang sebesar Rp 9 juta, juara dua Rp 7 juta dan juara tiga Rp 5 juta. Dan kelas dua, juara satu Rp 8 juta, juara dua Rp 6 juta dan juara tiga Rp 4 juta.
Terkait dengan promosi dan degradasi, akan ada dua klub yang terdegradasi tanpa adanya promosi di kelas utama. Kemudian di kelas satu, akan ada tiga yang degradasi dan satu klub promosi. Sementara kelas dua akan ada tiga klub terdegradasi dan satu yang promosi.
"Semoga nantinya mereka dapat megharumkan nama Kabupaten Sidoarjo dan Indonesia pada umumnya," pungkasnya. (*)