KETIK, PROBOLINGGO – Aspirasi dari beberapa kiai kepada DPP Partai Golkar Jakarta, soal posisi Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo dari Partai Golkar terus bergulir.
H. Wahid Nurrahman terus mendapat dukungan dari kalangan internal dan eksternal.
Senada dengan barisan kiai, fungsionaris di level akar rumput partai berlambang Pohon Beringin ini juga menghendaki posisi Ketua DPRD dijabat oleh mantan Ketua DPD Partai Golkar H. Wahid Nurrahman.
Dia saat ini juga sedang menjabat sebagai Wakil Ketua Bappilu DPD Provinsi Jatim Dapil Probolinggo-Pasuruan.
Hal itu disampaikan Koordinator Pimpinan Desa se-Kecamatan Krejengan Ida Sanjaya kepada Ketik.co.id, Minggu (28/7/2024).
Menurut Pimpinan Desa Gebangan Kecamatan Krejengan ini, kemenangan Golkar di Kabupaten Probolinggo pada pemilu 2024 merupakan hasil investasi jangka panjang. Dimulai era kepemimpinan H Wahid Nurrahman sejak 2009.
"Kami yang dari pengurus tingkat bawah, tahu betul perjuangan pak H.Wahid, melawan kekuasaan di pilkada 2012. Lalu di 2024, beliau jadi Wakil Ketua Bappilu Golkar Provinsi Jatim dapil Probolinggo-Pasuruan," ucapnya.
Alhasil, Kota dan Kabupaten Probolinggo menang. Dia menyebut itu karena kerja keras H. Wahid. Sehingga sangatlah wajar jika beliau diberi kehormatan menjadi Ketua DPRD.
"Kalau yang muda muda ini, hanya cukup menikmati saja. Yang senior yang menata pondasi perjuangannya dan ini harus jadi pertimbangan DPP Jakarta," ujar Ida.
Sementara itu, salah satu pengamat politik, Abdullah SH, plt Ketua Gertanu (Gerakan Tani Nusantara) Kabupaten Probolinggo, kepada ketik co.id mengaku perebutan posisi Ketua DPRD dari Partai Golkar sebagai pemenang pemilu memang mengarah pada dua figur.
Mereka yakni Ketua DPC Oka Mahendra Kusuma dan mantan Ketua DPC Golkar dua periode H Wahid Nurrahman.
"Menurut hemat saya, kemenangan Golkar adalah hasil investasi jangka panjang. Kalau melihat struktur saat ini, wajar jika Oka masuk nominasi karena posisinya menjabat ketua DPD. Tetapi, kalau dari faktor senioritas dan lamanya pengabdian di partai, maka sepatutnya adalah H. Wahid," katanya.
Selain itu, dia menambahkan, kalau dilihat dari posisi kepengurusan, H Wahid yang menjabat Wakil Ketua Bapilu Golkar Provinsi Jatim dapil Probolinggo dan Pasuruan, maka kemenangan Partai Golkar juga tak lepas dari campur tangannya.
"Kalau mau bicara kepentingan regional partai Golkar, maka posisi Ketua sebaiknya H Wahid. Karena bisa menambah kekuatan Golkar ke area yang lebih luas, yakni Probolinggo-Pasuruan dalam kapasitasnya di kepengurusan Bapilu Tingkat Provinsi Jatim," jelasnya.
Dikatakannya lagi, selama ini H Wahid juga dikenal dekat dengan kalangan pesantren. "Diakui atau tidak, kemenangan Golkar juga dampak insentif elektoral dari dukungan Golkar kepada bacabup dari pesantren. Ini harus diakui. Karenanya, aspirasi kiai itu mesti dipertimbangkan, karena Kabupaten Probolinggo sosiologi politiknya berbasis santri, dan usulan kiai adalah representasi keinginan rakyat secara luas," tandas Abdullah SH.
Seperti diberitakan sebelumnya, Beberapa kiai di Kabupaten Probolinggo, menghendaki mantan Wakil Ketua DPRD periode 2004-2009, H. Wahid Nurrahman agar dipilih DPP Golkar sebagai Ketua DPRD periode 2024-2029.
Ini setelah Partai pemenang pemilu 2024 di Kabupaten Probolinggo ini menggelar rapat pleno di kantor Partai Golkar jalan raya Dringu Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo pada Sabtu (27/7/2024).
Beberapa kiai pengasuh Pondok Pesantren di daerah Kabupaten Probolinggo bersyukur, sebab salah satu dari keempat kandidat yang diusulkan adalah H Wahid Nurrahman.
Demikian disampaikan Pimpinan Majelis Sholawat Syubbanul Muslimin Gus H. Hafidz Hakim Nur kepada ketik.co.id.
"Rekam jejak dan senioritas pak H. Wahid sangat panjang dan baik. Beliau memiliki rekam yg baik, sosoknya juga sangat populer dan perjuangannya untuk Golkar sangat luar biasa. Beliau berani berjuang membawa lokomotif perubahan pada pilkada 2012," ujarnya, Sabtu (27/7/2024).
Selain itu KH Samsul Arifin, pengasuh Ponpes Kanzuz Sholawat Kraksaan dan KH Jamaluddin Husein Pengasuh Ponpes Sirojul Ummah juga mendukung. (*)