KETIK, SITUBONDO – Pembangunan jalan tol Probowangi menjadi salah satu bahasan dalam rapat dengar pendapat (RDP) antara Komisi VI DPR RI yang membidangi industri dengan Menteri BUMN, Jasa Marga dan sejumlah pemangku kepentingan (stakeholder) terkait, Selasa (23/04/2024). Salah satu yang menyoroti adalah H.M. Nasim Khan Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FKB).
Nasim Khan meminta agar pembangunan jalan tol Probowangi memperhatikan dampak positif dan negatifnya bagi masyarakat.
“Pembangunan jalan tol sudah memasuki Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo. Saya terus melakukan serap aspirasi masyarakat di wilayah Dapil Jatim III Bondowoso, Situbondo dan Banyuwangi. Serap aspirasi ini sebagai bahan bagi Anggota DPR RI Komisi VI untuk menyuarakan keluhan-keluhan masyarakat di Gedung Parlemen DPR RI Senayan Jakarta Pusat,” jelas Nasim Khan yang merupakan legislator asal Dapil Jatim III (Situbondo, Bondowoso dan Banyuwangi) ini.
Nasim Khan menegaskan akan menyuarakan dampak positif dan negatif pembangunan Jalan Tol Probowangi dalam kapasitasnya sebagai wakil rakyat.
"Masyarakat petani, pedagang, perkebunan, pemilik lahan di wilayah Wongsorejo hingga Ketapang Banyuwangi sangat berharap adanya transparansi dalam pembebasan lahan dalam proyek Tol Probowangi,” beber Nasim Khan.
Masyarakat Situbondo dan Banyuwangi Utara, sambung Nasim Khan, belum tentu bisa menyampaikan aspirasi ke pemerintah pusat. Sebab, disamping kanan dan kiri masyarakat banyak orang-orang yang mencari kepentingan pribadi maupun golongan sesaat hanya untuk proyek jalan tol tersebut.
Tak hanya itu, Nasim Khan juga menjelaskan bahwa dampak positif dan negatif pembangunan jalan tol Probowangi harus dipikirkan bersama. “Dampak positifnya dari pembangunan jalan tol yakni semakin mempermudah akses transportasi antar daerah. Sehingga aktifitas bisnis berjalan dengan lancar,” tuturnya.
Sedangkan dampak negatif pembangunan jalan tol, lanjut Nasim Khan, berpengaruh pada lingkungan hidup masyarakat, dampak ekonomi, dampak terhadap budaya dan dampak lain yang merugikan masyarakat.
“Pembangunan jalan tol Probowangi harus memberikan manfaat jangka panjang tanpa mengorbankan kesehatan masyarakat, budaya, sosial, ekonomi dan lingkungan hidup masyarakat,” tegasnya.
Semua aspirasi masyarakat, kata Nasim Khan, akan disuarakan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI dengan Menteri BUMN, Jasa Marga dan semua Steack Holder yang terlibat dalam pembangunan Jalan Tol Probowangi ini.
“Saya akan lantang mensuarakan aspirasi masyarakat pada RPD nanti,” pungkas Nasim Khan. (*)