KETIK, MALANG – Saluran air dari PDAM Tugu Tirta di rumah-rumah warga terpaksa dimatikan pada Jumat (19/4/2024). Hal tersebut disebabkan adanya perbaikan saluran air di Perempatan Ranugrati yang rusak dan diikuti amblesnya jalan.
Dampak tersebut salah satunya dirasakan oleh Warga RT 6, RW 8, Kelurahan Kesatrian, Kecamatan Blimbing, Ranutama. Sejak pagi, ia dan keluarganya kesulitan dalam mengakses air.
"Kebutuhan primer yang menggunakan air saja sudah terganggu sejak pagi. Misalnya untuk mandi, mencuci, masak. Untungnya di pemukiman kami ada sumur yang masih bisa digunakan," ujar Ranutama.
Meskipun terdapat sumur yang dapat difungsikan, namun ia harus berebut dengan warga lain yang juga terdampak. Akibatnya ia harus mengantre dan berulang kali mengangkut air.
"Itu pun warga harus mengantre sejak sebelum subuh. Belum lagi harus mondar-mandir ke rumah untuk mengangkut air dari sumur ke dalam rumah. Meski tidak jauh tapi merepotkan, biasanya kan lancar," lanjutnya.
Menanggapi hal tersebut, Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menjelaskan saluran air memang harus dimatikan. Hal tersebut guna perbaikan dapat dilakukan dengan maksimal.
"Ya jelas (harus dimatikan). Kalau kita buka nanti tidak bisa diperbaiki. Nanti tanahnya masuk dan kekeruhannya masuk ke masyarakat. Paling tepat memang dimatikan," ujar Wahyu.
Perbaikan yang dilakukan juga termasuk memadati bagian tanah yang mulai berongga. Ia telah meminta DPUPRPKP Kota Malang untuk segera memperbaiki dan kembali mengaspal jalan yang padat kendaraan tersebut.
"Saya minta pak Kadis PUPRPKP untuk segera menyelesaikan. Kembali memadati lagi agar tidak berongga dan kemudian segera diaspal. Kemungkinan 3-4 hari selesai pengerjaannya," tambahnya.
Perlu diketahui bahwa kerusakan pipa PDAM Tugu Tirta menyebabkan sekitar 3.000 sambungan rumah (SR) ikut terdampak. Semula pipa air lepas dan membuat jalanan tergenang pada sekitar pukul 02.00 WIB.
Namun kejadian semakin parah akibat satu buah mobil yang ikut ambles sehingga pipa terinjak dan menyebabkan pecahnya saluran air.(*)