KETIK, BONDOWOSO – Saat Ramadan banyak masyarakat yang suka menunggu waktu berbuka dengan aktivitas jalan-jalan. Atau dikenal dengan istilah ngabuburit.
Ada banyak tempat menarik untuk ngabuburit di Bondowoso. Utamanya, tempat ngabuburit yang juga dipenuhi dengan aneka dagangan menu takjil.
Ya, masyarakat muslim Bondowoso suka ngabuburit sembari berburu takjil. Pilihan tempat ngabuburit yang ramai akhir-akhir ini adalah Bazar Ramadan di jantung kota.
Tapi, bagi anda masyarakat Bondowoso yang ada di kawasan Grujugan dan sekitarnya, tak perlu jauh-jauh datang ke jantung kota.
Anda bisa datang ke Bazar Ramadan di Halaman Desa Grujugan Kidul, Kecamatan Grujugan. Ada puluhan warga Grujugan Kidul yang berjualan berbagai menu takjil.
Tak berbeda jauh dengan bazar Ramadan di jantung kota, sejumlah pelaku UMKM ramai berjualan di bazar yang dilaksanakan setiap tahun di balai desa Grujugan Kidul itu.
Berbagai menu bisa dibeli, mulai dari es degan alpukat, es buah, patollah, apen kua, ayam krispi dan lainnya. Rata-rata makanan dan minuman dijual dengan harga berkisar Rp5 ribu.
Kepala Desa Grujugan Kidul, Tofan Firdaus menerangkan, bahwa ada 24 stand UMKM di bazar tersebut.
Mereka menjual aneka menu berbuka puasa setia hari mulai 14 Maret hingga 4 Maret 2024. "Setiap hari buka mulai jam 16.00 hingga dagangan mereka habis," jelasnya.
Adapun, Pemerintah Desa melalui Karang Taruna, Ketua RT-RW melaksanakan kegiatan ini sebagai wadah untuk menumbuhkan perekonomian masyarakat sekitar.
"Ini menjadi wadah dan sarana untuk meningkatan perekonomian masyarakat Desa Grujugan Kidul. Kami akan terus berinovasi dalam segala hal dengan melibatkan para pemuda," jelasnya.
Sementara itu, Pj Bupati Bondowoso Bambang Soekwanto yang hadir ke acara tersebut tampak memborong banyak sekali menu takjil dan membagikan gratis pada masyarakat yang hadir. Utamanya, anak-anak yatim piatu dan warga kurang mampu.
Dalam sambutnya, Bambang mengaku sangat apresiasi atas inisiatif penyelenggaraan bazar yang bagus untuk menggeraka perekonomian di tengah ramadan.
Karena, bazar ini menjadi wadah bagi para pelaku UMKM dalam memasarkan produknya.
"Ini patut diapresiasi dan pantas untuk ditiru oleh desa lainnya. Karena, melalui bazar ini pertumbuhan ekonomi masyarakat kian meningkat. Ini menjadi upaya untuk menekan inflasi," pungkasnya. (*)
