KETIK, BANDUNG – Bupati Bandung Dadang Supriatna menyatakan Program Guru Ngaji telah meningkatkan kemampuan mengaji anak-anak hingga mencapai 80 persen yang sebelumnya hanya 15 persen.
"Sebelum ada Program Guru Ngaji, anak-anak yang bisa membaca Al-Qur'an itu sekitar 15 persen. Saat ini sudah mencapai 80 persen anak-anak sudah bisa baca Al-Qur'an," ungkap Bupati Bandung saat Jumat Keliling (Jumling) ke-97, di Masjid Jami Al Islah Desa Tanjungwangi Kecamatan Pacet Kabupaten Bandung, Jumat (7/6/2024).
Karena itulah, kata bupati, peran guru ngaji sangat penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), yaitu anak-anak berkarakter dan berakhlakul karimah.
Kang DS, sapaan akrab Bupati Dadang Supriatna menyebutkan selama tiga tahun menjadi Bupati Bandung, di antaranya sudah meluncurkan program Insentif Guru Ngaji dengan sasaran 17.000 ustadz/ustadzah di Kabupaten Bandung.
Sementara di Kecamatan Pacet sendiri sudah sekitar 1.500 guru ngaji yang sudah terakomodir. "Para ustadz/ustadzah yang belum terakomodir, untuk dicatat dan diusulkan oleh Pak Camat," pesan Kang DS.
Menurutnya, Program Guru Ngaji ini anggarannya Rp 109 miliar per tahun. Setiap guru ngaji mendapatkan insentif Rp 350.000/bulan ditambah BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan. Di saat meninggal dunia, ahli warisnya mendapatkan santunan Rp 42 juta. Jika keanggotaannya sudah tiga tahun berturut-turut, ahli warisnya mendapatkan beasiswa sebesar Rp 174 juta untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. (*)