KETIK, JAKARTA – Indonesia merupakan salah satu produsen teh terbesar ketujuh di dunia. Sepanjang tahun 2022, produksi teh dalam negeri mencapai 136.800 ton atau turun 5,7 persen dari realisasi tahun sebelumnya, yang mencapai 145.100 ton.
Selain kopi, teh juga kaya manfaat bagi kesehatan tubuh jika diseduh tanpa gula. Misalnya melawan radikal bebas, mengontrol gula darah, menurunkan kolesterol, mencegah serangan jantung, dan mencegah kanker.
Mengutip PT Perkebunan Nusantara (PTPN), Indonesia memiliki empat jenis teh yang paling banyak dikonsumsi. Berikut empat jenis teh yang mudah dijumpai di berbagai kafe resto, dan rumah makan:
Teh Hitam
Indonesia merupakan produsen black tea atau teh hitam terbesar kelima dunia. Jenis ini mudah dijumpai di dalam negeri, lantaran harganya yang relatif murah dan manfaat kesehatan yang cukup baik.
Pembuatan teh hitam melalui proses fermentasi enzimatis atau disebut fermentasi penuh. Proses fermentasi ini tidak menggunakan mikroba, namun menggunakan enzim fenolase yang terkandung dalam teh, dan mengoksidasi katekin menjadi senyawa antioksidan teaflavin dan tearubigin.
Teh Hijau
Jenis teh ini tidak kalah populernya. Di sejumlah restoran maupun kafe kerap menyuguhkan jenis teh hijau, baik diseduh panas, dingin maupun dijadikan latte. Teh hijau diproses tanpa fermentasi dengan cara menginaktifkan enzim folase pada pucuk daun teh segar.
Memulai proses dengan memetic daun dan langsung dipanaskan menggunakan Teknik disangrai atau dioven dan uap panas. Pemanasan ini akan memberikan aroma dan rasa yang berbeda-beda.
Pemanasan menggunakan uap panas memberikan warna teh dan seduhannya yang lebih hijau terang, dengan rasa serta aroma ringan. Sedangkan pemanasan oven menghasilkan warna dan seduhan lebih gelap. Untuk rasa aroma lebih smoky serta creamy.
Teh Oolong
Di pasar internasional jenis ini disebut oolong tea. Proses pembuatannya dikategorikan semi fermetasi. Awal proses dilakukan fermentasi, tetapi dihentikan sesegera mungkin melalui pemanasan setelah proses penggulungan daun.
Pembuatan teh oolong hanya menggunakan jenis dengan varietas berbeda dibanding teh lainnya, yaitu jenis camellia sinensis varietas sinensis. Jenis ini memiliki rasa dan aroma lebih ringan. Teh ini lebih banyak dijumpai di Tiongkok karena belum populer, karena jarang diproduksi di Indonesia.
Teh PutihTeh putih tergolong premium dan kerap dijadikan teman diet. (Foto: Healthline)
Bisa juga disebut white tea atau silver needle, yang kerap dijadikan teman diet. Di dalam white tea terdapat polifenol dan flavonoid yang mampu menekan gangguan sistem kardiovaskuler.
Sebetulnya teh putih masuk kategori premium di Indonesia, karena tidak mengalami proses fermentasi. Proses pembuatan teh putih langsung dilakukan pemanasan sesegera mungkin melalui metode penguapan setelah dipetik.
Teh ini dipetik dari kuncup-kuncup daun muda yang masih ditutupi rambut-rambut putih halus. Daun teh ini memiliki kandungan senyawa antioksidan katekin yang lebih tinggi dibanding jenis teh lainnya. Itu sebabnya white tea lebih akrab dengan diet. (*)