KETIK, PACITAN – Seorang guru honorer dari Desa Borang, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur akhirnya merasakan angin segar setelah 12 tahun mengabdi.
Pria berusia 35 tahun bernama Ari Wibowo, diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan bakal menerima SK pada bulan April mendatang.
“Alhamdulillah, ini menjadi jawaban dari sebuah penantian. Sejak tahun 2012 honorer, baru di formasi PPPK 2023 diterima,” ungkap Ari kepada ketik.co.id, Kamis (1/2/2024).
Sejak tahun 2012, Ari mengajar di SDN Banjarjo dengan upah yang ala kadarnya. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, dia rela menabung dan bekerja serabutan, seperti beternak kambing, membuat mebel, dan jual beli kambing ke pasar.
“Selama ini saya putar otak bagaimana caranya menghidupi keluarga. Selain mengajar juga bekerja sampingan,” kata guru Pendidikan Agama Islam (PAI) itu.
Ustadz Ari Wibowo saat mengajarkan nilai-nilai Islam kepada muridnya dalam kegiatan Pesantren Ramadhan waktu lalu. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)
Ari mengaku sempat dua kali gagal dalam pendaftaran CPNS. Namun, dia tetap semangat mengajar karena baginya peran guru merupakan pekerjaan mulia yang turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Tidak mudah memang, tapi saya tetap semangat karena mengajar adalah pekerjaan mulia,” ujar Ustaz Ari sapaan akrabnya.
Ayah dari dua anak itu berharap pengangkatannya sebagai ASN PPPK ini dapat mengubah nasib dirinya dan memberikan masa depan yang lebih bermakna.
“Semoga ini menjadi langkah terbaik untuk mensejahterakan guru,” tuturnya.
Selain Ari, terdapat 226 guru lainnya di lingkup Pemerintah Kabupaten Pacitan yang juga akan menerima SK pengangkatan PPPK formasi 2023. Disusul 92 tenaga teknis dan 138 tenaga kesehatan.
“Lanjutkan pengabdian, terus berjuang untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Tidak ada yang sia-sia. Apapun yang kita lakukan pasti akan menuai hasilnya,” pesan Ari Wibowo kepada rekan seperjuangan yang kini masih berstatus honorer. (*)
