KETIK, MALANG – Sebanyak 350 Prajurit TNI Batalyon Zeni Tempur (Yonzipur 5/ABW) di Kepanjen, Kabupaten Malang diberangkatkan bertugas untuk mengamankan perbatasan Indonesia-Malaysia.
Para prajurit diberangkatkan Bupati Malang, Sanusi, Rabu, (29/5/2024). Turut hadir pada kesempatan itu Dandim 0818/ Malang-Batu Letkol Inf Yuda Sancoyo, perwakilan Forkopimda Kabupaten Malang dan Komandan Batalyon Zeni Tempur 5/ABW Letkol CZI Shobirin Setio Utomo.
Seluruh prajurit yang diberangkatkan tersebut tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Republik Indonesia (RI) - Malaysia di Wilayah Kalimantan Barat pada Tahun Anggaran 2024.
Bupati Malang, Sanusi, menyampaikan rasa bangga kepada segenap prajurit Satuan Batalyon Zeni Tempur 5/ABW yang telah memegang komitmen dalam menjaga pertahanan dan kedaulatan Negara melalui tugas Pengamanan Perbatasan RI dan Malaysia.
"Bertugas di perbatasan bukanlah tugas yang ringan. Dalam pelaksanaannya, tugas ini membutuhkan dedikasi, komitmen serta disiplin yang tinggi," ujar Sanusi dalam sambutannya.
Lebih lanjut ia mengatakan, oleh karena itu, kepada para prajurit Batalyon Zeni Tempur 5/ABW yang akan berangkat, menyampaikan penghargaan dan apresiasi yang setinggi-tingginya.
"Saudara sekalian adalah garda terdepan dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata mantan Anggota DPRD Kabupaten Malang ini.
Masih dikatakan Bupati Malang Sanusi, jika keamanan wilayah perbatasan selalu menjadi perhatian setiap pemerintah. Keberadaanya perbatasan harus dijaga sebaik mungkin.
"Kesadaran akan adanya persepsi wilayah perbatasan antar negara, telah mendorong perumus kebijakan untuk mengembangkan suatu kajian tentang penataan wilayah perbatasan yang dilengkapi dengan perumusan sistem keamanannya," bebernya.
Kata Politisi PDI Perjuangan ini, penataan kawasan perbatasan, terkait dengan proses nation state building terhadap kemunculan potensi konflik internal di suatu negara dan bahkan pula dengan negara lainnya.
“Penanganan perbatasan negara, pada hakekatnya merupakan bagian dari upaya perwujudan ruang wilayah nusantara sebagai satu kesatuan geografi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan,” sebutnya.
Terakhir, ia menyebutkan kebanggaan terhadap para prajurit Yonzipur 5/ABW yang bertugas tersebut. Sekaligus juga mengingatkan kepada seluruh prajurit yang akan bertugas untuk selalu menjaga kesehatan, keselamatan dan kekompakan selama di perbatasan. (*)