KETIK, SURABAYA – Dinilai berhasil membuat Kota Pahlawan menjadi kota Ramah Anak, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi diundang langsung Deputy Representative Programe UNICEF pada Pertemuan Regional Ke-2 tentang Kota Ramah Anak Asia Timur dan Pasifik di Jinan, China.
Undangan tersebut langsung diberikan oleh Kepala Kantor UNICEF Jawa Bali Tubagus Arie Rukmantara. Dalam surat undangan tersebut, Eri Cahyadi dimohon untuk berparsitipasi langsung dalam pertemuan tersebut.
"Pertemuan dijadwalkan berlangsung pada 23-26 September 2024 di Jinan, Tiongkok," tulis surat tersebut seperti diterima Ketik.co.id.
Pertemuan ini diselenggarakan Kantor Regional UNICEF Asia Timur dan Pasifik bekerja sama dengan Kantor UNICEF Tiongkok. Fokus dari pertemuan tersebut untuk mempromosikan lingkungan perkotaan yang ramah anak.
Pertemuan ini juga menyediakan platform bagi wali kota, pejabat pemerintah, maupun para pengambil keputusan di area Asia Timur Pasifik kawasan untuk berbagi praktik dan strategi terbaik untuk menciptakan kota yang aman, inklusif, dan berkelanjutan bagi anak-anak.
Seperti diketahui, Kota Surabaya telah menerapkan program Kampunge Arek Suroboyo Ramah Perempuan dan Anak (KAS-RPA) untuk meningkatkan pemberdayaan di kelurahan dan kecamatan. Sasarannya agar pemerintah dan masyarakat lebih responsif menangani masalah yang melibatkan perempuan dan anak.
Program tersebut merupakan bagian dari terjemahan program Surabaya Kota Responsif Gender. KAS-RPA dijalankan secara berkelanjutan untuk memberikan pendampingan terhadap perempuan dan anak.
Hal ini semakin dikuatkan saat Pemkot Surabaya bersama Unicef dan Bappenas RI melakukan Penandatanganan RKT (Rencana Kerja Tahunan) tentang Pemenuhan Konvensi Hak Anak untuk Program CFCI (Child Friendly Cities Initiative).
Bahkan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI sudah memberikan apresiasi kepada seluruh elemen masyarakat Kota Surabaya yang telah terus berkomitmen menjadikan Surabaya sebagai Kota Layak Anak Tingkat Dunia.
Hasilnya, Kota Surabaya kini terpilih menjadi kota pertama di Indonesia sebagai pilot program CFCI, yakni memiliki potensi besar menjadi Kota Layak Anak Tingkat Dunia yang berstandar internasional. (*)