KETIK, JAKARTA – Kabar gembira datang dari Merah Putih Fund. Lembaga modal Ventura Gabungan di bawah BUMN itu menyiapkan sekitar Rp4,5 triliun untuk startup Indonesia. Apa saja syaratnya?
Salah satu syarat startup yang bisa didanai adalah harus asli Indonesia. Foundernya harus Warga Negara Indonesia (WNI).
Ketua PMO Merah Putih Fund, Eddi Danusaputro menjelaskan pendiri startup yang akan didanai harus semuanya di Indonesia. Tidak hanya itu, fokus dan kedudukan perusahaan rintisan tersebut harus berada di tanah air.
"Adanya rencana exit. Diarahkan IPO di Indonesia," kata Eddi, dalam Penandatanganan Perjanjian," urainya dilansir dari CNBC Indonesia, Rabu (6/9/2023).
Eddi menekankan jika yang dituju bukanlah mereka yang berada di level unicorn. Meskipun demikian, Merah Putih Fund bisa untuk semua sektor dan tidak menyasar sektor tertentu.
"Tidak unicorn terlalu mahal. Tapi berikan pendanaan soon-icorns (soon-to-be-unicorn), akan segera menjadi unicorn," lanjutnya.
Lebih lanjut, Eddi menjelaskan, pihak asing mayoritas memiliki saham 12 unicorn dan 2 unicorn asal Indonesia. Untuk itu, pihaknya ingin mendorong dorong agar investor lokal juga bisa berkembang seperti investor asing.
"Yang bisa dilakukan memperlakukan investor lokal mengimbangi dari investasi asing," jelasnya.
Merah Putih Fund terdiri dari lima Corporate Venture Capital (CVC) dari BUMN. Mulai dari Mandiri Capital Indonesia, MDI Ventures dari Telkom Group, BRI Ventures, Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), dan BNI Ventures.
Semua CVC yang bergabung itu menghimpun dana kelola awal dengan nilai mencapai US$300 juta atau setara 4,47 triliun. Berikutnya akan dihimpun dana lebih banyak lagi yang melibatkan CVC BUMN lain dan swasta.
"Lima CVC BUMN yang hanya berjalan sendiri. Jadi sekarang disatukan untuk menghimpun dana bersama," pungkasnya. (*)
