KETIK, JAKARTA – Pembalap Moto3 Grand Prix asal Indonesia, Mario Aji, resmi meluncurkan helm terbarunya yang akan dibawa mengarungi musim keduanya di Moto3 Grand Prix 2023.
Uniknya, helm tersebut terdapat motif batik Telaga Sarangan Magetan, Jatim, yang sengaja dihadirkan oleh Mario sebagai kebanggaan terhadap warisan budaya batik.
"Ide batik Telaga Sarangan itu murni dari Mario sendiri," kata Kiagus Firdaus, Manager Mario Aji, Senin (30/1/2023).
Mas Kia, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa helm tersebut didukung oleh BRI sebagai BUMN yang mendukung penuh Mario Aji mengarungi Grand Prix 2023. Tak lupa, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran yang merupakan Bapak Asuh Mario Aji berperan penting dalam karir Mario.
"Terima kasih BRI. Ini menunjukkan kepedulian pemerintah melalui BUMN yakni BRI yang ditunjuk langsung oleh Wamen BUMN," ujar Mas Kia.
Ia menyebutkan bahwa BRI turut bangga bisa mendukung Mario Aji. Apalagi, Logo BRI terpampang jelas di helm yang akan dibawa Mario mengarungi Moto3 di 21 sesi yang bertempat di 18 negara.
Mario Aji menandatangani helm batik persembahan untuk Bupati Magetan Suprawoto (kacamata), didampingi Manager Kiagus Firdaus di Sirkuit Mandalika. (Foto: Ias Abdullah/Ketik.co.id)
BRI bangga logo BRI dipasang dan dipadukan dengan motif batik. Ia mengapresiasi upaya Mario yang konsisten membawa warisan budaya Indonesia mendunia.
Batik tersebut bermotif Telaga Sarangan Magetan, Jatim. Magetan merupakan tempat asal pembalap 18 tahun tersebut. Mario ingin membawa Magetan dikenal di seluruh dunia lewat kontes balap paling bergengsi, yakni Grand Prix.
Helm motif batik Mario Aji tersebut telah diluncurkan pada Jumat (27/1/2023) di Sirkuit Mandalika, NTB. Launching helm batik digelar di sela-sela private practice Mario Aji, yang dihadiri langsung oleh Bupati Magetan Suprawoto.
Helm yang akan dikenakan pembalap berusia 18 tahun tersebut masih buatan produsen asal Indonesia yang telah mendunia yakni KYT. Warna utama helm Super Mario, julukan Mario, didominasi merah-putih, menggambarkan bendera Indonesia.
Warna itu juga sesuai dengan livery utama tim Mario saat ini yakni Honda Team Asia. Spesialnya, di bagian depan, tengah, sampai ke belakang ada motif batik.
Coraknya merupakan penggambaran Telaga Sarangan yang tidak lain adalah objek wisata yang terletak di kota asal Mario Aji yakni Magetan, Jawa Timur dengan kombinasi warna kuning, orange, merah, hitam, dan putih.
Di bagian belakang helm KYT TT Course itu juga ada tulisan nama Mario Suryo Aji menggunakan huruf aksara Jawa. Desain istimewa tersebut merupakan ide dari Mario Aji sendiri.
Ide Mario itu diterjemahkan dengan apik oleh designer Superdyg x brey. Sementara design batik Telaga Sarangan yang tersemat pada helm tersebut dibuat oleh Satria Agung.
“Banyak makna di helm ini. Bakal jadi energetic buatku,” ucap Mario Aji.
Pembalap satu-satunya Indonesia yang saat ini tampil di ajang grand prix (Moto3, Moto2, MotoGP) tersebut mengatakan ide awal dari desain helm tersebut adalah keinginanya membawa kultur dan daerah asalnya keliling dunia.
“Aku pengen bawa kulturku sendiri keliling dunia. Simbol kotaku sendiri. Kalau orang tanya, aku bisa bilang, ini loh aku bawa kulturku di helm keliling dunia. Bangga. Ada kebanggaan sendiri,” jelas Mario Aji.
Di helm tersebut juga tersemat nama mendiang sang ayah Mario Aji, Hartoto. Masing-masing detail corak yang tersemat di helm Mario itu memiiki makna. Salah satunya seperti corak hitam dengan garis-garis tipis putih dalam batik.
Hal itu menggambarkan area kawasan lereng gunung Lawu yang mengelilingi Telaga Sarangan. Selain corak, warna-warna dalam motif batik tersebut juga memiliki arti. Kuning menggambarkan rasa optimis, kebahagiaan, dan kejayaan. Sementara warna merah mewakili keberanian dan pantang menyerah. Sedangkan putih lambang dari ketenangan dan rendah hati. (*)