KETIK, BONDOWOSO – Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Pengurus Cabang Kabupaten Bondowoso turut memperingati World Pharmacist Day (WPD) dan HUT IAI Ke-68.
Pada momen ini, IAI Bondowoso meresmikan dan membentuk Kampung ASK ME DAGUSIBU (Apoteker Sahabat Keluarga Melayani Edukasi cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan, membuang obat dengan benar).
Kegiatan ini digelar di Desa Sumber Salak, Kecamatan Curahdami, Bondowoso pada Sabtu (23/9/2023) yang dihadiri oleh Camat Curahdami R. Saudia Yourdan Islami Taufik, S. STP, Kepala Desa Sumber Salak Maqbul Budiono, Kepala Puskesmas Curahdami dr. Pong Hariadi S dan Danramil Curahdami Kapten CKU Rudy R.
Peresmian Kampung ASK ME DAGUSIBU oleh Ikatan Apoteker Bondowoso.
Ketua IAI PC Bondowoso Apt. Putu Setia Pratama, S. Farm menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan agar para apoteker turut andil dalam mendukung Sistem Kesehatan Nasional dan meningkatkan kegiatan dalam pengabdian masyarakat.
“Kita akan mendukung Kesehatan Nasional dan terus bersinergi dengan masyarakat sehingga kiprah apoteker dengan masyarakat semakin dekat khususnya di desa Sumber Salak,” kata Apoteker Putu Ketua IAI PC Kabupaten Bondowoso.
Selain acara pengukuhan kampung ASK ME DAGUSIBU juga dilakukan pemeriksaan
kesehatan gratis yang bekerja sama dengan bidan desa dan perawat desa Sumber Salak dan pembagian vitamin oleh apoteker IAI bondowoso dengan sasaran 50 lansia.
Selain itu juga dilakukan penyuluhan tentang DAGUSIBU dan 5O untuk memantapkan pengetahuan dasar para lansia tentang bagaimana cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang obat dengan benar dimana para lansia sangat rentan dalam pemberian informasi obat yang tidak penuh dari tetangga dan orang sekitar.
Ikatan Apoteker Bondowoso memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat.
Sementara itu, Camat Curahdami R. Saudia Yourdan Islami Taufik mengapresiasi Pengurus IAI Bondowoso yang bergerak dan memberikan kontribusi kepada masyarakat.
“Apoteker memang jarang terlihat jika di fasilitas kesehatan, akan tetapi mereka terus bersinergi untuk meningkatkan pengetahuan akan bagaimana cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang obat yang baik dan benar sehingga nantinya akan tercipta pelayanan kesehatan yang prima dan hasil yang prima untuk masyarakat," Yourdan.
Pembentukan kampung ASK ME DAGUSIBU dilakukan dengan dimulai perijinan ke pemangku desa mulai dari Camat, Kepala Puskesmas, Kepala Desa serta Danramil Kecamatan Curahdami.
Tahapan selanjutnya dilakukan penilaian kebutuhan yang mana dipilih 10 keluarga sebagai target kami dimana 10 keluarga tersebut memiliki anak gejala stunting. Keluarga tersebut diberikan paket makanan sehat dan sembako serta stiker yang nantinya sebagai tanda untuk rencana tindak lanjut.
Camat Curahdami berharap pembentukan kampung ASK ME DAGUSIBU dapat membawa dampak yang lebih baik dan terus berkesinambungan untuk desa Sumber Salak di mana desa tersebut merupakan desa pelosok yang aksesabilitasnya kurang memadai. (*)