KETIK, PACITAN – Sebanyak 5.600 pejuang lingkungan alias sukarelawan dari dari berbagai lintas sektor ikut semarakkan aksi bersih-bersih sampah dalam rangka Peringatan World Cleanup Day (WCD) di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.
WCD menjadi kesempatan baik untuk meningkatkan kesadaran, menyoal kebersihan lingkungan dan dampak polusi sampah. Termasuk gerakan bersih-bersih ini yang menyasar ke seluruh area tumpukan sampah di belbagai wilayah kabupaten.
"Ada 5.600 relawan dari 34 komunitas dan organisasi yang turut berpartisipasi dalam aksi ini," kata Leader World Cleanup Day, Muhammad Syaivuddin kepada media online nasional Ketik.co.id, Minggu (17/09/2023).
Syaivuddin menyampaikan, secara teknis, para relawan diperkenankan memilih lokasi yang menurutnya perlu dibersihkan. Beberapa tempat tersebut di antaranya lembaga pendidikan, tempat pembuangan sampah sementara, area wisata hingga gedung pemerintahan.
"Tim kami menyebar tiap-tiap wilayah untuk memaksimalkan aksi ini di setiap wilayah masing-masing tempat mereka tinggal. Namun juga ada yang kami pusatkan di satu tempat prioritas," ungkapnya.
Suasana tim relawan WCD dalam aksi bebersih di Bibir Pantai Pancer Dor, Pacitan. ( Tim WCD Pacitan for Ketik.co.id)
Sampah yang terkumpul kemudian dipilah dan diangkut menggunakan truk sampah yang disediakan oleh Dinas Lingkungan Hidup Pacitan untuk dibawa menuju tempat pembuangan maupun pengolahan.
Di sisi lain, salah satu titik lokasi bersih-bersih utama, yakni di Pantai Pancer Door Pacitan tampak para relawan dengan antusias membersihkan setiap sudut area destinasi wisata tersebut.
Minimnya kesadaran pengunjung, menyebabkan kondisi pantai seolah-olah tenggelam dalam gelombang sampah. "Pantai Pancer Door sekarang hampir mirip dengan pantai yang tergenang oleh sampah plastik," ujar Core Tim Relawan, Yusuf Mukib dengan kesal.
Menurut Yusuf, mengacu prediksi peneliti, pada tahun 2050 mendatang, diperkirakan biota laut dapat terancam punah akibat tergeser oleh sampah plastik. Oleh karenanya, lokasi ini dipilih untuk dilakukan aksi bersih-bersih pantai.
"Aksi ini merupakan gerakan dari berbagai komunitas dan organisasi, seperti Saka Wirakartika, Arroyan, Pagar Nusa, Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), Akademi Komunitas Negeri (AKN) Pacitan, Dinas Lingkungan Hidup Pacitan dan lain sebagainya. Hal itu untuk memastikan lingkungan laut aman dari polusi sampah," tegasnya.
Dijelaskan Yusuf, aksi ini merupakan bentuk bukti nyata bahwa sebagian masyarakat Pacitan masih peduli terhadap isu sampah, terutama ketika sampah tersebut dapat merusak ekosistem laut yang berharga.
Dari aksi itu, relawan berhasil mengumpulkan sekitar 370 kilogram sampah, yang sebagian besar terdiri dari plastik dan sisa makanan.
Ketua TP PKK Kabupaten Pacitan, Efi Indrata Nur Bayuaji tengah menimbang sampah hasil bebersih di bibir Pantai. ( Tim WCD Pacitan for Ketik.co.id)
Terlihat hadir perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Pacitan dalam gerakan dan kampanye menyoal sampah tersebut, di antaranya Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, dan Ketua TP PKK Kabupaten Pacitan, Efi Indrata Nur Bayuaji.
Efi Indrata Nur Bayuaji mengatakan bahwa aksi membersihkan sampah bukanlah solusi akhir dari permasalahan sampah yang dihadapi, tetapi langkah pertama dan penting dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan.
"Menjadi momentum penting untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi polusi sampah. Termasuk pentingnya mengolah dan memilah sampah sejak dari rumah," jelasnya.
Upaya besar yang dilakukan WCD Pacitan dan para relawan menunjukkan bahwa masyarakat Pacitan dan komunitasnya telah mengambil langkah penting dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mengatasi isu serius sampah plastik.
"Saya sangat senang melihat partisipasi yang luar biasa ini. Namun, kita harus ingat bahwa ini bukanlah tindakan sekali-sekali. Kami perlu memiliki program aksi yang berkelanjutan untuk menjaga kebersihan lingkungan kita," tutup Efi Indrata Nur Bayu Aji.(*)