KETIK, SURABAYA – Kondisi hujan seperti yang terjadi saat ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) Kelas I Juanda memprediksi hujan berpotensi terjadi hingga Hari Raya Idul Fitri 1444 H atau 2023 M. Hal ini dikarenakan Siklon Tropis Herman yang menjadi penyebab cuaca ekstrem pekan lalu telah hilang.
"Ini dikarenakan Jawa Timur dalam masa peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau. Hujan ini disebabkan karena masih menghangatnya suhu permukaan air laut yang mengakibatkan terbentuknya pertemuan massa udara yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan konvektif," ucap Prakirawan BMKG Kelas 1 Juanda Diah Novita, Selasa (4/4/2023).
Diah mengatakan adanya gelombang Atmosfer Rossby dan Kelvin yang diprakirakan akan berpengaruh pada kondisi cuaca dan berkontribusi meningkatkan pertumbuhan awan cumulonimbus. Awan ini yang dapat mengakibatkan hujan intensitas sedang hingga tinggi disertai petir dan angin kencang.
"Saat ini kondisi cuaca lebih normal, tidak ada dampak dari Siklon Herman karena sudah menghilang. Namun, bulan April ini diprakirakan wilayah Jatim masih dalam masa peralihan ke kemarau. Jadi, di masa mudik lebaran potensi hujan ringan hingga lebat masih ada," kata Diah.
Kendati demikian, kondisi tersebut tidak akan banyak mengganggu operasional penerbangan saat musim mudik. "Untuk penerbangan hanya terdampak saat cuaca buruk terjadi, namun jika sudah reda maka penerbangan normal kembali," pungkasnya.
Namun, ia belum bisa memastikan daerah mana-mana saja saat lebaran yang akan terdampak cuaca ekstrem. Karena dinamika perubahan cuaca yang terus dipantau dan akan diupdate tiap harinya.
Untuk itu mengimbau agar ikut memantau perkembangan cuaca melalui situs resmi maupun media sosial BMKG. (*)