KETIK, BANDUNG – Bupati Bandung HM. Dadang Supriatna langsung gerak cepat merespon aspirasi masyarakat maupun para Ketua RW dan RT di Desa Pamekaran Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung, Jumat (28/4/2023).
Mereka menyampaikan aspirasi persoalan banjir di RW 07 sampai RW 10 Desa Pamekaran beberapa hari lalu, akibat terjadinya pendangkalan saluran drainase.
Bupati Bandung didampingi jajaran Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Bandung, yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD serta Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR), melakukan peninjauan lingkungan di sekeliling Komplek Pemkab Bandung, tepatnya di Desa Pamekaran Kecamatan Soreang.
Kebetulan aspirasi warga terkait persoalan banjir itu masih di sekitar Desa Pamekaran yang berdekatan dengan Komplek Pemkab Bandung.
Selain menindaklanjuti laporan warga terkait tersumbatnya saluran drainase yang kerap menjadi penyebab banjir saat hujan deras, bupati juga melakukan peletakkan batu pertama pembangunan Balai RW 10 Desa Pamekaran.
"Pemantauan ini sebagai tindak lanjut pertemuan saya dengan para Ketua RT dan RW beberapa hari lalu di Rumah Dinas (Bupati Bandung). Saat itu sejumlah aspirasi warga kita tampung, dan sekarang kita turun ke lapangan untuk melihat langsung kondisinya," terang Bupati yang akrab disapa Kang DS itu.
Bupati Bandung Dadang Supriatna saat mengecek saluran drainase di sekitar Komplek Pemkab Bandung, umat (28/4/23). (Foto; Prokopim)
Ketua RT 02 di RW 10 Desa Pamekaran, Agus Kosasih mengapresiasi tindakan gercep bupati yang langsung turun ke lapangan dan melakukan upaya-upaya penanggulangan dan solusi pencegahan banjir di Desa Pamekaran, sebagaimana yang dikeluhkan masyarakat terdampak.
"Alhamdulillah, Pak Bupati sangat respon cepat dengan aspirasi kita. Persoalan banjir yang tiba-tiba terjadi di kampung kita, langsung ditindaklanjuti oleh beliau dengan memberi solusi dan tindakan. Hatur nuhun Pak Bupati," ucap Agus.
Agus mengungkapkan, kunjungan Bupati Bandung ke RT 03/RW 10 Desa Pamekaran merupakan sidak pertama, berkaitan dengan kondisi banjir sebelumnya di kawasan tersebut.
"Banjir disebabkan oleh terjadinya pendangkalan saluran air di kawasan RT 04/RW 10. Kemudian kita lapor ke Pak Bupati, karena melihat kondisi saluran air yang tidak sesuai dengan debit air di saat hujan sehingga menjadi salah satu penyebab banjir. Setelah kita laporan, langsung ditanggapi oleh Pak Bupati sekarang ini dengan cara turun langsung ke lapangan," tutur Agus.
Agus menyebutkan penyebab banjir karena terjadi pendangkalan saluran air itu mulai di kawasan RW 07 sampai ke RW 10 Desa Pamekaran, yang merupakan kawasan permukiman penduduk.
"Banjirnya baru sekarang ini. Kita lapor ke Pak Bupati, beliau langsung sigap. Aspirasi dari masyarakat dan semua RW langsung ditanggapi Pak Bupati. Pak Bupati langsung bergerak," ujarnya.
Agus mengungkapkan dari kawasan permukiman di RT 04 dan RT 05/RW 10, terendam banjir. Salah satu penyebab banjir itu, tak hanya terjadi pendangkalan saluran drainase, juga disebabkan oleh terganggunya saluran air oleh aktivitas pembangunan.
"Saat ini lagi dilakukan pembenahan dan penataan. Mudah-mudahan ke depannya tidak lagi terjadi banjir di saat turun hujan," harap Agus.(*)