KETIK, GRESIK – Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali menyerang hewan ternak, khususnya sapi di Gresik, Jawa Timur.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gresik, Eko Anandito Putro melalui Sekretaris Dinas Pertanian, Baktiar Gunawan Hutabarat menyampaikan ada ratusan sapi yang terkena wabah PMK.
"Data mulai Oktober hingga Desember 2024 ada 103 sapi terinfeksi PMK, 5 sapi mati," katanya.
Baktiar menambahkan bahwa sapi-sapi yang terindikasi terinfeksi PMK tetapi masih hidup akan dipisahkan dari sapi yang masih sehat untuk mencegah penularan lebih lanjut.
"Sapi yang sudah terjangkit PMK harus dipisahkan dari yang sehat. Untuk sapi yang mati akibat PMK, kami akan melakukan pendataan," terangnya, Senin, 6 Januari 2025.
Dinas Pertanian Kabupaten Gresik, mengimbau para peternak untuk segera melaporkan jika ada kasus PMK di kandang mereka.
Selain itu, peternak disarankan rutin membersihkan kandang dan peralatan dengan disinfektan, serta memperhatikan asupan gizi ternak sapi mereka.
"Kami juga melakukan posyandu hewan di pasar hewan dan kantong-kantong ternak," Ujar Baktiar.
Sementara itu, anggota Komisi II DPRD Gresik, Muhammad Kurdi mengatakan, sejak beberapa hari lalu pihaknya telah mendapatkan informasi soal sapi peternak terserang PMK.
"Kami meminta Dinas Pertanian untuk segera turun ke lapangan melakukan identifikasi awal serta melakukan upaya preventif," ujarnya
Selain itu, Kurdi juga meminta Pemkab Gresik untuk meningkatkan kewaspadaan agar wabah tersebut bisa diminimalkan. Serta mengupayakan ada subsidi pengganti bagi sapi yang mati akibat wabah PMK.
"Kalau yang mati memang karena PMK, diusahakan ada subsidi pengganti. Kami minta segera dilakukan upaya reventif agar wabahnya tidak semakin meluas," pungkasnya. (*)