KETIK, SURABAYA – Tim SAR Surabaya berhasil menemukan 12 dari 15 anak buah kapal (ABK) Kapal Putra Sumber Mas yang sempat hilang di perairan Sumenep, Rabu, (24/1/2024). Sebelumnya mereka dilaporkan hilang kontak, Sabtu, (20/1/2024) lalu.
Seluruh ABK yang ditemukan dalam keadaan selamat. Sementara tiga orang sisanya masih dalam pencarian. Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Surabaya, Mahmud Afandi menjelaskan, 12 ABK kapal yang hilang ditemukan di perairan selatan Pulau Kangean, Sumenep.
"Benar (telah ditemukan). Kondisinya selamat, saat ini kami evakuasi," ujarnya, Kamis (25/1/2024). Ia menjelaskan, pihaknya bersama petugas gabungan dalam operasi masih bekerja keras melakukan pencarian. Ia berharap mereka ditemukan dengan kondisi selamat seperti 12 lainnya.
"Sisa ABK yang belum ditemukan masih proses pencarian," tegas dia. Sekadar diketahui, berdasarkan informasi yang diterima, kapal Putra Sumber Mas ini berangkat dari pelabuhan Brondong Lamongan untuk mencari ikan di perairan laut sekitar pulau Masalembu, pada Sabtu (6/1/2024).
Setelah melaut selama 14 hari, kapal Putra Sumber Mas kembali ke Lamongan dengan berlayar melewati perairan laut utara pulau Madura, pada Sabtu (20/1/2024). Sekitar pukul 07.30 WIB, kapal mengalami mati mesin karena kemasukan air laut.
Seorang ABK, Ubaid, menginformasikan kejadian ini kepada Kapid ( Nahkoda yang tidak berlayar), yang kemudian hal ini diteruskan kepada pemilik kapal dan perhimpunan nelayan Dungkek untuk bantuan pencarian. Karena pencarian tidak membuahkan hasil, maka hal ini dilaporkan ke petugas Satpolairud Polres Sumenep.
Adapun nama kelimabelas ABK kapal Putra Sumber Mas ini, yaitu Rohmat Mustakim selaku Nahkoda kapal, Ubaid, Andriko, Suburno, Anton, Nizar, Kasno, Fauzi, Slamet, Budi, Rosid, Mul, Bidin, Nyamek, dan Drajat.
Selain tim Kantor SAR Surabaya, proses pencarian kelima belas ABK kapal Putra Sumber Mas ini juga melibatkan peran dari tim Satpolairud Polres Sumenep, LANAL Batuporon, KSOP Kalianget, KSOP Dungkek, KUPP Sapudi, BPBD kabupaten Sumenep dan Jombang, nelayan sekitar dan potensi SAR lainnya. (*)
