KETIK, JOMBANG – Universitas Ciputra Surabaya memberikan pendampingan kepada masyarakat pengrajin batik di Desa Mojowangi Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang melalui konsep Community-Based Womanpreneur.
Kegiatan ini merupakan program tahunan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Ciputra untuk memberdayakan masyarakat untuk kemandirian dan sustainability.
Pendampingan diinisiasi oleh Melania Rahadiyanti, S.T., M.T., Dr. Soelistyowati, S.Pd, M.Pd., dan Christina Sudyasjayanti, S.Pd. M.M.
Konsep Community-Based Womanpreneur mengedepankan aspek keberlanjutan terutama dalam produksi batik agar tidak banyak meninggalkan limbah bagi lingkungan.
”Batik hasil komunitas ini juga sebagai sarana pembelajaran untuk pengembangan konsep kewirausahaan bagi ibu-ibu,” ungkap Melania dalam keterangannya, Minggu (10/3/2024).
Kegiatan Pengabdian Masyarakat Universitas Ciputra Surabaya dengan Kelompok Usaha Bersama Omah Batik Mojo desa Mojowangi, Mojowarno, Jombang (Foto: Ibas Tama for Ketik)
Pelatihan ini juga mempraktikkan cara branding dan pemasaran dalam berbisnis. Output-nya berupa sustainability environment melalui optimalisasi bahan batik, peningkatan kualitas produk dan inovasi bisnis.
Selain pelatihan, ada pula pemberian bantuan berupa mesin jahit, bahan pembuatan batik dan alat produksi batik.
Sementara Yuli Estri Wilujeng sebagai salah satu mitra sasaran dari Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Omah Batik Mojo mengatakan bahwa kelompok tersebut terbentuk untuk memberikan kesibukan kepada ibu-ibu di kampung tersebut.
Kegiatan Pengabdian Masyarakat Universitas Ciputra Surabaya dengan Kelompok Usaha Bersama Omah Batik Mojo desa Mojowangi, Mojowarno, Jombang (Foto: Ibas Tama for Ketik)
”Produk yang dihasilkan batik tulis, batik shibori, batik ecoprint untuk bahan kain primisima. Sampai saat ini, hasil produksi masih berupa kain, sedangkan produk baju, totebag, dan produk batik lain masih belum diproduksi,” tegasnya.
Yuli menambahkan, pelatihan tersebut memberikan tambahan wawasan dan pemahaman tentang bagaimana mengelola kelompok dalam bidang industri kreatif.
Mereka diajari efisiensi membuat pola batik, memotong kain batik dan juga memberikan edukasi pada kelompok terkait memasarkan batik.(*)