Turunkan Pengangguran, Cabup Bandung Dadang Supriatna Bertekad Transformasikan Pengalaman Suksesnya Berwirausaha

Jurnalis: Iwa AS
Editor: Akhmad Sugriwa

7 Oktober 2024 21:36 7 Okt 2024 21:36

Thumbnail Turunkan Pengangguran, Cabup Bandung Dadang Supriatna Bertekad Transformasikan Pengalaman Suksesnya Berwirausaha Watermark Ketik
Cabup Bandung no 2 Dadang Supriatna saat Pemantapan Koor TPS Bedas se-Kec Kutawaringin, di Gedung Serbaguna Desa Kopo, Kec Kutawaringin, Senin (7/10/24). (Foto: Iwa/Keik.co.id)

KETIK, BANDUNG – Calon Bupati Bandung nomor 2 Dadang Supriatna bertekad untuk mentransformasikan pengalaman hidupnya semasa kecil hingga dewasa di mana akhirnya ia berprofesi menjadi pengusaha sukses. 

Hal ini ia ungkapkan karena Dadang Supriatna yang akrab disapa Kan DS ini punya program mengatasi pengangguran untuk lima tahun ke depan. Dengan mencetak 50 ribu lapangan pekerjaan maupun berwirausaha.

Pernyataan Kang DS ini dilontarkan saat silaturahim dengan Tim dan Pemantapan Koor TPS Bedas sepKecamatan Kutawaringin, di Gedung Serbaguna Kopo, Kp. Bojong Nangka RT 01/13 Desa Kopo, Kecamatan Kutawaringin, Senin (7/10/2024).

Selama dirinya menjabat Bupati Bandung periode pertama dalam 3,5 tahun, tutur Kang DS, angka pengangguran yang semula 8,38 persen tahun 2021, turun menjadi 6,52 persen di tahun 2022, sampai tahun 2023 turun lagi menjadi 6,32 persen..

Cabup Dadang Supriatna mengaku bosan berbincang dengan orang-orang sukses. Kali ini ia ingin lebih banyak ngobrol dengan anak-anak muda yang masih menyandang status pengangguran.

"Nanti semacam program Rembug Bedas, kita berkumpul ngariung bersama para pegangguran. Saya sudah bosan ngobrol dengan yang sukses. Ke depan ingin banyak ngobrol dengan para pengangguran," ungkap cabup petahana yang akarn disapa Kang DS ini.

Dalam Rembug Bedas itu nantinya ditampilkan pula para mentor dan nara sumber kompeten di bidangnya para pengusaha muda sukses. 

"Saya ingin mentransformasikan pengalaman saya kepada generasi muda, agar  anak-anak muda Kabupaten Bandung menjadi anak muda yang sukses," tandas Kang DS.

Menurutnya ada dua skenario yang ia siapkan dalam menekan angka pengangguran. Pertama, mau berwirausaha atau kerja di perusahaan swasta.

Kalau mau bekerja di perusahaan swasta, kita berikan dulu pelatihan dan sertifikasi secara gratis, sehingga mereka punya skill dan kompeten di bidangnya. Ada yang bisa menjadi pegawai migran, bekerja di perusahaan-perusahaan di negara Korea Selatan maupun Jepang.

"Begitu mereka sudah mendapat sertifikasi, akan disalurkan ke Korea atau Jepang," ujar Kang DS.

Skenario kedua adalah dengan mewujudkan keinginan mereka untuk berwirausaha. Terlebih dahulu mereka akan dilatih menjadi SDM profesional dalam berwirausaha. 

Seperti contoh dengan terlaksananya pelatihan tata rias dan tata busana bagi kaum perempuan yang ingin berwirausaha. Pemkab Bandung tahun ini sudah melatih dan menciptaan 2.200 wirausahawati yang bergerak di bidang tata tias. 

Lalu kalau ada pengangguran yang ingin memulai usahanya dan membutuhkan modal, maka akan digulirkan pinjaman dana bergulir tanpa bungan tanpa jaminan.

"Kita lanjutkan dan tingkatkan dana bergulir tanpa jaminan tanpa bunga ini di kisaran Rp2 sampai Rp10 juta untuk perorangan atau kelompok. Uangnya disiapkan Rp100 miliar di APBD 2025," kata dia.

Kang DS pun lantas menceritakan semasa kecil dirinya sudah dididik oleh kedua orangtuanya untuk mandiri dengan cara berjualan keliling. Ia ingin mentransfomasikan pengalamannya ini kepada generasi muda jika ia kembali terpilih menjadi Bupati Bandung di periode kedua. 

Semasa kecil, Kang DS merasa dirinya orang yang tidak punya, yang berasal dari kalangan keluarga yang biasa-biasa saja. Ia merupakan salah seorang anak dari seorang ibu petani dan bapaknya berprofesi sebagai tukang membuat batu bata.

"Waktu kelas 2 SD saya sudah mulai berjualan keliling Dagang gorengan seperti bala-bala, gehu disuhun di kepala, sambil menjinjing es termos. Kalau bulan puasa, saya berjualan petasan, sampai akhirnya pas lebaran bisa membeli satu setel baju lebaran dengan uang hasil keringan sendiri," kenangnya.

Beranjak dewasa, memasuki kelas1 SMK tahun 1988, Kang DS muda sudah mampuberpenghasilan sudah Rp2 juta, lebih tinggi dari gaij PNS pada waktu itu.

"Sampai akhirnya tahu 1995, saya baru bisa mendirikan perusahaan kontraktor sendiri dan menjadi direktur utama. Jangan salah, jelek-jelek begini saya lah yang membandung Bandung Supermall atau Trans Studio Mall Bandung, punten," tuturnya. 

Kesuksesannya sebagai seorang pengusaha baru ia kurangi, saat dirinya terpilih sebagai Kepala Desa Tegalluar di Kecamatan Bojongsoang. Sampai akhirnya berhasil menjadi anggota DPRD Kabupaten Bandung dua periode dan anggora DPRD Jawa Barat.

"Apalagi setelah menjadi bupati mah, usaha saya berikan ke anak saya," ujar Kang DS yang juga Ketua DPC PKB Kabupaten Bandung ini.

Jadi, apakah program karya nyata yang ia rencanakan ini bisa terukur? tanya dia. "Saya belum pernah bikin program yang tidak masuk akal atau tidak bisa dimengerti," tukas Kang DS.(*)

 

Tombol Google News

Tags:

cabup bandung kang ds DADANG SUPRIATNA pilbup bandung pilkada kab bandung pemngangguran. Pengusaha