KETIK, SIDOARJO – Menapaki babak semifinal bertemu tim Kabupaten Mojokerto bukan pertandingan yang mudah untuk Sidoarjo. Namun Jonathan Arya dan kawan-kawan akhirnya mampu memenangkan pertandingan dengan skor 1-0 untuk menembus final.
Bermain penuh semangat di tengah ribuan suporter yang datang, kedua tim saling menyerang dengan sejumlah peluang yang tercipta.
Namun semua seakan berubah, saat penyerang sayap Sidoarjo, Miko Ari Santo dijatuhkan oleh Kapten Mojokerto, Reno Eka Saputra pada menit 25 di kotak penalti. Alhasil wasit langsung menunjuk titik putih.
Maju sebagai eksekutor, Jonathan Arya Pranata sukses mengelabuhi kiper Mojokerto, Alfarezel Satria dan merubah skor menjadi 1-0 untuk keunggulan Sidoarjo dan bertahan hingga turun minum.
Begitu babak kedua dimulai, tim Mojokerto langsung menerapkan pressure tinggi untuk mengejar ketertinggalan. Sedangkan Sidoarjo dipaksa untuk bertahan sambil sesekali melakukan serangan balik berbahaya. Hingga pertandingan berakhir skor.
Selain disuguhkan aksi -aksi individu yang ciamik, pertandingan juha berlangsung keras. Total wasit harus mengeluarkan 6 kartu kuning, 3 untuk Sidoarjo dan 3 untuk Mojokerto. Sehingga pada babak final nanti bek tangguh Yoga Wahyu Pratama harus absen.
Bintang lapangan, Jonathan Arya Pranata meliak liuk lewati hadangan pemain Mojokerto.
Ditemui usai pertandingan, Manajer tim sepak bola Putra Sidoarjo Budi Basuki mengaku sangat bersyukur atas hasil yang didapatkan timnya. Menurutnya hasil ini sudah sewajarnya diraih terlebih secara teknis Sidoarjo unggul dari tim lawan.
“Inilah hasil terbaik menurut saya,” ucapnya saat berada di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Selasa (12/9/2023) malam.
Satu langkah lagi, imbuhnya, Sidoarjo akan menjadi juara. “Semoga bisa memberikan hasil maksimal, yaitu bisa menjadi juara,” ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan pelatih tim Sidoarjo Miftahul Huda,baginya kemenangan ini merupakan hasil kerja keras seluruh tim.
“Terima kasih atas kerja keras pemain, karena 90’ menit terus bermain tanpa ada rasa lelah,” ucapnya. Meski demikian evaluasi akan tetap dilakukan, terlebih melihat permainan di babak kedua, tim Sidoarjo terbawa arus permainan lawan dan kehilangan fokus.
“Kurang fokus dan sering meremehkan lawan pasti ada, ya kurang fokus dan mudah terbawa tempo dengan permainan lawan,” ujarnya.
Kapten tim Sepak Bola Putra Sidoarjo, Faiq Anthoni mengatakan akan terus memperbaiki permainan timnya.
“Ini belum selesai, masih ada pertandingan lagi untuk menjadi juara,” tegasnya.
Sementara nada kekecewaan mendalam datang dari tim Mojokerto. Pelatih tim, Teddy Arif melontarkan kritik keras terhadap kepemimpinan wasit.
“Kita dapat (hukuman) penalti tak masalah, tetap jalan namun sayang saat seharusnya kita dapat hadiah penalti, wasit tidak meniup peluitnya,” ujarnya dengan menahan rasa kecewa.
Namun demikian karena sudah terjadi, ia dan tim nya kini akan berusaha untuk fokus pada pertandingan selanjutnya melawan tim Kota Kediri yang sebelumnya menelan kekalahan dari saudaranya, Kabupaten Kediri dengan skor 1-0. (*).