KETIK, SURABAYA – Bagi yang sudah menginjak umur 30 tahun, untuk tampil awet muda memerlukan beberapa perawatan agar kulit tetap kencang dan sehat. Dengan hasil yang cukup cepat, bedah kecantikan menjadi pilihan banyak masyarakat untuk tampil maksimal. Salah satunya Fat grafting.
Fat transfer atau dikenal pula dengan fat grafting merupakan salah satu tindakan operasi plastik yang berfokus pada proses transfer lemak dari salah satu bagian tubuh ke bagian tubuh lainnya yang memerlukan tambahan lemak.
Dijelaskan dr. Dinar Rahmania, Sp.BP-RE yang merupakan dokter bedah plastik yang terverifikasi, bahwa fat grafting ini menjadi tren kecantikan saat ini karena memiliki hasil yang signifikan dan bertahan lama.
"Pada umumnya dibutuhkan waktu hingga 6 bulan bagi lemak yang telah dipindahkan ke area tubuh yang diinginkan menunjukkan efeknya," ujarnya saat Lunch Talk bersama NMW Plastic Surgery Surabaya pada Selasa, (18/7/2023).
Dinar menyebut pasien yang melakukan fat grafting kebanyakan dari umur 20 hingga 40 tahunan. Mereka banyak melakukan penambahan lemak di area bawah mata, dahi, tulang pipi dan garis senyum.
"Persyaratan utama seseorang yang ingin menjalani fat graft itu harus dalam keadaan sehat karena dilakukan tindakan pengambilan lemak dengan mesin yang sangat bagus yang dimiliki NMW Plastic Surgery Surabaya," ujar dokter lulusan Unair ini.
Mengenai proses fat graft ini, untuk di daerah wajah memerlukan waktu yang singkat karena tidak memerlukan bius total. Pengerjaan kurang lebih 2 sampai 3 jam. Biasanya fat grafting diambil dari lemak perut atau paha lalu selanjutnya dilakukan entryviews atau pencucian lemak.
"Karena kita ambil adalah lemak yang benar-benar baik, setelah diproses kita masukkan ke dalam spet kemudian daerah yang mau ditransfer lemak tersebut sudah kita mapping supaya sesuai hasilnya," papar Dinar.
Untuk fat graft, hasil maksimalnya terlihat 1 bulan hingga 3 bulan karena sel butuh regenerasi.
Sebagai informasi, NMW Clinic sudah mengantongi izin melakukan bedah plastik dari Dinkes Kota Surabaya, dan tenaga medisnya sudah terverifikasi oleh Perapi. (*)