KETIK, SURABAYA – Pada sektor Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun (PPDP), akumulasi pendapatan premi sektor asuransi di Jawa Timur selama periode Semester I 2023 mencapai Rp7,69 triliun atau meningkat 0,68 persen untuk asuransi jiwa dan Rp2,18 triliun atau meningkat 2,28 persen untuk asuransi umum secara yoy.
Sementara itu, total aset dana pensiun di Jawa Timur pada posisi Desember 2023 mencapai Rp4,27 triliun atau tumbuh sebesar 5,03 persen (yoy).
"Pertumbuhan ini sejalan dengan peningkatan total investasi sehingga posisi Desember 2023 tercatat sebesar Rp4,17 triliun atau meningkat 4,93 persen (yoy)," ungkap Kepala OJK Jawa Timur, Giri Tribroto.
Lebih lanjut, total aset industri penjaminan di Jawa Timur posisi Desember 2023 mencapai Rp527 miliar atau tumbuh 8,48 persen (yoy). Sementara nilai penjaminan tercatat sebesar Rp8,11 triliun atau tumbuh 9,55 persen secara yoy dengan gearing ratio sebesar 35,95 kali.
Di sektor PVML, pertumbuhan piutang perusahaan pembiayaan di Jawa Timur masih tergolong tinggi yaitu 8,00 persen pada posisi Oktober 2023 menjadi sebesar Rp42,75 triliun.
"Profil risiko Perusahaan Pembiayaan masih terjaga dengan rasio non performing financing (NPF) gross tercatat sebesar 2,78 persen," tambahnya.
Sementara itu, pembiayaan modal ventura di bulan September 2023 terkontraksi sebesar 5,24 persen yoy, dengan nilai pembiayaan tercatat sebesar Rp1,53 miliar.
"Kinerja fintech peer to peer (P2P) lending di Jawa Timur posisi Desember 2023 tumbuh menjadi sebesar Rp7,41 triliun atau tumbuh 21,55 persen secara yoy," pungkasnya.(*)