KETIK, JAKARTA – TNI bakal mengevakuasi sekitar 291 Warga Negara Indonesia (WNI) dari kota pelabuhan Port Sudan di Sudan ke Jeddah, Arab Saudi buntut konflik bersenjata yang terjadi di Sudan.
"291 WNI dari Port Sudan ke Jeddah dulu. Nanti dari Jeddah ke Jakarta baru akan disampaikan lebih lanjut. Ini situasinya darurat," kata Panglima TNI Laksamana Yudo Margono di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (24/4) sore.
Yudo mengatakan pesawat Boeing 737 beserta 39 personel akan diberangkatkan pada Selasa (25/4) besok untuk melakukan evakuasi.
Ia menyebut Satgas evakuasi yang turun itu terdiri atas kru pesawat, dokter, hingga prajurit Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI AU dan beberapa lainnya.
"Ini dari Kemlu diutamakan yang tadi, ada ibu hamil, ada yang sakit juga, ada orang tua dan anak-anak. Mungkin nanti akan kita dahulukan itu. Makanya ada tim 39 orang yang nantinya akan memisahkan mereka, mana yang lebih dulu," kata Yudo.
Yudo menyatakan WNI yang telah diberangkatkan ke Jeddah kemungkinan nantinya bakal diterbangkan ke Indonesia menggunakan pesawat komersil.
"Nanti setelah ini kita laksanakan, kita menunggu perintah berikutnya, yang jelas, TNI apa pun yang diperintah dari negara kalau memang dibutuhkan kita juga siap untuk menambah pesawat untuk mengangkut," ucapnya.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sebelumnya mengatakan saat ini 538 WNI sudah dievakuasi ke Port Sudan. Mereka selanjutnya bakal diberangkatkan ke Jeddah sebelum tiba di RI.
"Saat ini 538 WNI sedang beristirahat di rumah persinggahan di Kota Pelabuhan sebelum keberangkatan menuju Jeddah melalui jalur laut dan Insya Allah dipulangkan ke Indonesia," kata Retno dalam Press Briefing, Senin (24/4).
Konflik di Sudan dipicu tindakan pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) yang menyerbu sejumlah tempat strategis seperti istana kepresidenan dan bandara internasional Sudan pada 15 April lalu.
Penyerbuan RSF ini pun memicu bentrokan dengan militer Sudan. Angkatan bersenjata negara Afrika utara itu sampai tak segan meluncurkan serangan udara ke sejumlah basis RSF di ibu kota yang dekat permukiman warga.
Perang saudara itu pun telah menewaskan lebih dari 400 orang dan ribuan lainnya luka-luka. Sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Arab Saudi, Jepang, hingga Korea Selatan langsung buru-buru mengevakuasi warganya dari Khartoum. (*)