KETIK, PACITAN – Nuraini (52), seorang bakul jamu dari Desa Tanjungsari, Pacitan, telah berjualan jamu tradisional selama puluhan tahun. Ia berkeliling dengan motor bebeknya, menjajakan jamu khas buatannya kepada masyarakat.
Kepada ketik.co.id, Nuraini berbagi tips tentang bagaimana menjaga kesehatan dengan bahan alami. Ia mengatakan bahwa jamu adalah salah satu minuman tradisional khas Indonesia yang dipercaya bisa membuat tubuh tetap bugar.
"Jamu itu banyak manfaatnya, mulai dari meningkatkan kekebalan tubuh, mengobati batuk, mengurangi bau badan hingga memantik nafsu makan," kata Nuraini.
Menurut Nuraini, waktu terbaik untuk minum jamu adalah dilakukan setiap hari. Takarannya bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan jenis jamunya.
"Setiap hari malah bagus, boleh 2-3 kali sehari. Dan itu tergantung kondisinya tubuhnya," ujarnya sambil menuang jamu.
Nuraini juga menjelaskan bahwa setiap racikan jamu memiliki khasiat sendiri-sendiri. Contohnya, kunir asem untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan nafsu makan, beras kencur untuk meredakan maag, dan lain sebagainya.
Bagi yang memiliki keluhan lambung, ibu ana dua itu menyarankan untuk minum jamu setelah makan.
"Kalau ada keluhan nyeri lambung ya sebaiknya minuman-minuman jamu atau herbal tersebut diminum sesudah makan ya. Kecuali misalnya dia tidak ada keluhan lambung bisa diminum duluan," tuturnya.
Dia meyakini bahwa hampir semua jamu-jamu itu baik meskipun dikonsumsi dalam jangka panjang. Bahkan, beberapa jamu dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat.
"Jamu itu kan berbahan herbal, tentunya tidak memiliki kandungan sintetis. Silahkan dicoba untuk dikonsumsi setiap hari pasti bikin tubuh kamu sehat," pungkas Nuraini.
Berikut adalah beberapa nama jamu populer yang bisa diminum setiap hari. Diantaranya, Kunir asam, Beras kencur, Sambiroto (bagi yang toleran dengan cita rasa pahit), Jahe dan Empon-empon.
Dengan meminum jamu secara rutin dan menjaga pola hidup sehat, diharapkan tubuh kita dapat terhindar dari berbagai penyakit. (*)
