KETIK, SURABAYA – Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menjalin kerja sama strategis dengan tiga perusahaan yakni PT Asprindo, PT Kekean, dan CV Hidroponik Javafarm.
Kerja sama ini berkaitan dengan pendirian Sheltered Workshop and Training Center Disability (SWTCD) yang bertujuan membantu mengembangkan keterampilan dan meningkatkan kualitas hidup penyandang disabilitas.
Diprakarsai oleh kampus ‘Rumah Para Juara’ di bawah naungan Direktorat Disabilitas, Program SWTCD ini nantinya akan membantu penyandang disabilitas mengembangkan potensi mereka dalam lingkungan yang mendukung dan inklusif.
Direktur Disabilitas UNESA, Dr. Wagino, M.Pd., mengatakan nantinya akan ada pelatihan dan pekerjaan bagi penyandang disabilitas sesuai dengan keterbatasan mereka.
"Program ini memungkinkan mereka untuk mengasah keterampilan mereka sambil merasakan pengalaman dunia kerja yang nyata. Sehingga nantinya juga dapat menaikkan taraf hidup mereka," jelas Wagino, Rabu (4/10/2023).
Pendirian Program SWTCD untuk penyandang disabilitas. (Foto: Dok Unesa)
Wagino menambahkan, dalam program ini akan menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan berdaya, di mana setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan berkontribusi. Nantinya Direktorat Disabilitas akan memfasilitasi proses rekrutmen yang akan berpartisipasi dalam program sheltered workshop.
Para penyandang disabilitas nantinya akan diberikan pelatihan keterampilan dan kesempatan kerja. Yang akan dimentori oleh Asprindo. Kemudian PT Kekean akan melibatkan mereka dalam berbagai kegiatan bisnis, terutama terkait kewirausahaan.
"Untuk CV Hidroponik Jawarafarm akan memfokuskan program mereka pada pertanian hidroponik. Ini akan memberikan peluang bagi penyandang disabilitas untuk terlibat dalam pertanian modern," pungkasnya.(*)