KETIK, JEMBER – Upaya peningkatan kompetensi terus dilakukan sejumlah Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember). Seperti yang dilakukan Program Studi Pendidikan Olahraga dengan menggelar forum group discussion (FGD) di Aula Ahmad Zainuri pada Selasa (5/9/2023).
Diskusi Kurikulum Pendidikan Olahraga itu untuk mengkaji kurikulum Program Studi guna meningkatkan kuantitas dan kualitas mahasiswa. Sehingga bisa mengembangkan keterampilan individu sesuai dengan kebutuhan masyarakat di masa depan.
Sejumlah narasumber eksternal didatangkan untuk memberikan masukan-masukan terhadap kajian kurikulum yang tepat sesuai dengan perkembangan zaman.
Seperti Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Jember (Dispora), Dosen Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), praktisi industri dan ekonomi kreatif PT Nias Tujuh Jaya, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI), serta National Paralympic Committee of Indonesia (NPCI).
Ketua Program Studi Pendidikan Olahraga Unmuh Jember, Ahmad Sulaiman, menjelaskan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mencapai tujuan mereka. "Kita tidak dapat bergerak sendirian, tentu dengan dukungan dan kolaborasi bersama mereka menjadi jalan kemudahan," ungkapnya.
Selain memperkuat program pendidikan fisik, Sulaiman juga mengungkapkan bahwa pihaknya tengah mengembangkan minat dalam olahraga digital (E-Sports), melihat permintaan industri olahraga yang terjadi di dunia luar (eksternal).
Sementara salah satu pembicara, Achmad Fauzi selaku CEO PT Nias Tujuh Jaya, memaparkan bahwa industri olahraga memiliki peluang besar dalam menggerakkan perekonomian masyarakat.
Menurutnya, mahasiswa Prodi Pendidikan Olahraga tidak hanya memiliki kompetensi sebagai guru. Namun, juga perlu memiliki kompetensi sebagai pelaku industri.
Penyerahan cinderamata oleh Dekan FKIP kepada Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Edy Budi Susilo, Selasa (5/9/2023) (Foto: Humas Universitas Muhammadiyah Jember)
Fauzi mencontohkan Developmental Basketball League (DBL), sebuah kompetisi liga bola basket pelajar SMP dan SMA terbesar di Indonesia. Banyak pihak yang terlibat dalam gelaran DBL, baik dari peserta, penyelenggara, bahkan sampai penonton.
“Di USA, even basket SMA atau Universitas dikelola oleh siswa dan mahasiswa sampai pada level yang berjualan bazar dan operator,” urai Fauzi.
Pertukaran pandangan dari berbagai pihak sangat penting dalam upaya mengoptimalkan program studi. Hasil dari diskusi kali ini akan menjadi dasar untuk perbaikan dan pengembangan kurikulum program studi yang lebih baik di masa depan.(*)