KETIK, JAKARTA – Beberapa hari lagi kita akan meninggalkan tahun 2024 dan menyongsong tahun 2025. Pada momen tahun baru biasanya banyak digelar perayaan di berbagai belahan dunia.
Hal ini karena tahun baru biasanya dianggap sebagai lambang harapan dan pencapaian baru sehingga banyak orang-orang merayakannya. Bahkan tidak sedikit orang yang merayakannya secara besar-besaran dengan pesta kembang api yang memukau.
Meski secara umum 1 Januari dirayakan sebagai tahun baru, namun nyatanya momen tersebut tidak dirayakan oleh semua negara, ada beberapa negara di dunia yang tidak merayakan tahun baru. Alasannya tentu beragam, hal tersebut bisa karena budaya, tradisi atau aturan yang berlaku di sana. Berikut ini kami ulas beberapa negara yang tidak merayakan tahun baru, yuk cek.
1. India
Sebagai negara yang memiliki beragam kebudayaan, masyarakat India memiliki perbedaan dalam merayakan tahun baru. Masyarakat disana tidak merayakan tahun baru pada 1 Januari. Sebagai gantinya mereka memiliki banyak perayaan tahun baru dalam satu tahun.
Dalam kalender India tahun baru dirayakan pada 22 Maret. Namun tidak semua masyarakat India ikut merayakan. Sebagai contoh Orang yang tinggal di daerah Kerala contohnya, mereka merayakan tahun baru di tanggal 13 April. Hal yang sama pun juga berlaku di daerah lain tergantung kebudayaan yang dianut.
2. Iran
Penampakan Kota Teheran Ibu Kota Iran. (Foto: AP)
Sebagai negara dengan mayoritas beragama islam, masyarakat Iran tidak merayakan tahun baru pada 1 Januari. Mereka memiliki ketentuan dalam kalender sendiri yanh disebut merayakan tahun baru pada 21 Maret. Dalam tradisi Iran, tahun baru tersebut disebut Nowruz.
Hal ini sudah menjadi bagian tradi tradisi peninggalan kebudayaan Iran Kuno sejak 3.000 tahun yang lalu. Pada saat perayaan tahun baru masyarakat Iran biasanya merayakannya dengan mengenakan pakaian tradisional sebagai bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
3. Tajikistan
Negara pecahan Uni Soviet ini melarang penduduknya merayakan pesta tahun baru, termasuk tidak melakukan pesta kembang api, bertukar hadiah, sampai melakukan pesta makan bersama dengan keluarga.
Hal ini dilakukan untuk menghormati tradisi dan budaya mereka yang sangat dijaga. Tidak hanya tahun baru, Tajikistan juga melarang warga nya untuk merayakan natal.
4. Vietnam
Siapa yang sangka jika negara anggota ASEAN ini ternyata tidak merayakam tahun baru seperti negara kebanyakan. Negara ini memiliki budaya untuk melakukan perayaan tahun baru pada akhir Januari atau awal Febuari, yang biasa disebut dengan Tet.
Pada saat perayaan Tet, masyarakat akan berbondong bondong mudik ke kampung halaman untuk bertemu dengan keluarga, disana mereka memiliki kebiasaan untuk bertukar kado antar anggota keluarga dan orang-orang terdekat.
5. Brunei Darussalam
Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam. (Foto: Brunei Tourism)
Bukan hanya Vietnam, ada negara ASEAN lain yang juga melarang perayaan tahun baru, yakni Brunei Darussalam. Negara yang terletak di Pulau Kalimantan ini rupanya melarang warganya merayakan tahun baru masehi karena dianggap tidak sesuai dengan syariat islam.
Bahkan negara yang dipimpin oleh Sultan Hasanal Bolkiah ini menerapkan hukuman penjara bagi warganya yang mengorganisir perayaan tahun baru secara terbuka. Perayaan tahun baru hanya boleh dirayakan dalam skala kecil dan terbatas dalam komunitas sendiri.
6.China
Salah satu sudut kota di Vietnam. (Foto: Bloomberg)
Negeri Tirai Bambu, China rupanya tidak merayakan tahun baru pada 1 Januari. Mereka memiliki tradisi tersendiri dengan merayakan Chinese New Year atau biasa disebut Imlek. Imlek ini biasanya diselenggarakan antara 21 Januari sampai 21 Februari.
Pada saat perayaan tahun baru, masyarakat China akan menyelenggarakan pesta sembari berkumpul dan makan bersama keluarga dan orang terdekat. (*)