KETIK, BANDAR LAMPUNG – Sebanyak 120 dari 507 kios Pertashop mitra Pertamina di Lampung merugi akibat maraknya pengecoran dan pengecer BBM. Kondisi ini membuat para pengusaha tersebut mengadukan permasalahan mereka ke Polda Lampung.
Ketua Himpunan Pertashop Merah Putih Indonesia (HPMPI), Steven usai audiensi dengan Polda Lampung mengatakan bahwa ratusan Pertashop di Lampung terpaksa tutup.
"Karena itu kami minta polisi menertibkan pedagang BBM Eceran dan Pengecor," ujar Steven.
Permintaan penertiban tersebut lantaran sebanyak 120 lebih Pertashop dari 570 mengalami kerugian hingga terpaksa tutup di Lampung, serta terdapat perbedaan disparitas harga hingga menjamurnya pengecer BBM subsidi tanpa izin.
"Kami meminta adanya keberpihakan terhadap pengusaha yang ada di Lampung dengan cara meminta penertiban pengecer minyak subsidi ilegal di sekitar wilayah SPBU dan Pertashop. Di Lampung sendiri sudah ada 120 dari 507 Pertashop yang tutup karena pengecer BBM tanpa izin usaha," kata Steven.
HPMI membantah permintaan penertiban tersebut bermaksud menutup mata pencarian pengecer. Steven menyebut permintaan itu agar tidak ada pihak yang dirugikan.
"Meski sudah ada keberadaan Pertashop, tetapi kami tidak bisa menyeluruh karena masih ada daerah yang sulit dijangkau dan tidak ada penyalur. Jadi kami minta pengecer di sekitar Pertashop lebih kondusif untuk bisnis yang dijalankan. Kita ingin mencari solusi yang saling menguntungkan, kita juga tidak ingin mengganggu masyarakat para pengecer," jelas dia.
Dari hasil audiensi yang telah berlangsung, kata dia, Polda Lampung juga memberikan petunjuk HPMPI agar bisa berkoordinasi dengan instansi lain.
"Karena ini perlu diberi atensi jadi tidak cukup dari pihak kepolisian saja, tapi juga pemerintah daerah. Seperti dinas ESDM, Disperindag bahkan kami juga akan bersurat ke Gubernur Lampung mengenai masalah ini," ungkapnya.
Dia menyampaikan, selain soal perbedaan harga, penyebab ratusan Pertashop di Lampung tutup juga dikarenakan pihaknya hanya menjual jenis BBM non subsidi yaitu Pertamax dan Dexlite.
"Sementara yang terjadi di lapangan, di sekitar gerai Pertashop di Lampung, banyak sekali para pengecer yang menjual BBM subsidi jenis Pertalite kepada masyarakat. Dengan demikian, kami mau masayarakat perlu diedukasi soal membeli BBM, karena ketika membeli BBM di outlet yang tak resmi maka masayarakat akan dirugikan dengan seringnya mendapat BBM gak sesuai takaran, bahkan kualitas BBM pun tak terjamin," pungkasnya.