KETIK, PACITAN – Peristiwa pengusiran pelancong yang berkemah di Pantai Pancer Door, Pacitan, Jawa Timur, oleh pedagang setempat, pada Jumat (11/5/2024) meniti sorotan publik.
Salah satunya dari Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pacitan yang turut angkat bicara.
Ketua PC PMII Pacitan, Riko Andi Prastyawan meminta Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Pacitan untuk segera melakukan evaluasi.
Riko mengatakan bahwa pihaknya menyayangkan kejadian pengusiran wisatawan tersebut.
Menurutnya, hal itu tidak diperkenankan terulang kembali. Karena, dapat merusak citra wisata Pacitan.
"Kami meminta Disparbudpora Pacitan untuk segera mengevaluasi kejadian ini dan mengambil langkah-langkah tegas kedepan agar tidak terulang kembali. Khawatir kami wisatawan kapok berwisata di Pacitan," kata Riko, saat dikonfirmasi Ketik.co.id, Sabtu (11/5/2024).
Riko juga meminta Disparbudpora Pacitan untuk melakukan pembinaan kepada pedagang di area wisata agar mereka memahami aturan yang berlaku.
"Para pedagang tentunya harus diberikan pemahaman. Seperti halnya komentar yang ditulis oleh warganet di grup Facebook dari kejadian tersebut, kami menilai banyak yang kudu dibenahi. Dari mulai pedagang pukul harga, fasilitas wisata, hingga pedagang kurang ramah," tegas Riko.
"Seperti halnya juga yang dilontarkan dari Cabdindik Jawa Timur di salah satu media nasional beberapa waktu lalu, yakni soal lokasi wisata yang kerap dipergunakan dan menjadi pemicu perilaku asusila pelajar," sambung Riko.
Oleh karenanya, PMII meminta Disbudparpora Pacitan segera berbenah diri. Masih banyak Pekerjaan Rumah (PR) yang harus diselesaikan.
"Ini menjadi PR bagi internal Disbudparpora Pacitan, contoh bisa dengan menugaskan pegawai Disparbudpora keliling di objek wisata atau memantau apa saja yang dirasakan oleh pengunjung," ujarnya menyarankan.
Sementara itu, Kepala Disparbudpora Pacitan, Turmudi, menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut.
Ia mengatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan pedagang di Pantai Pancer Door untuk menyelesaikan masalah ini.
"Terus akan diberikan penjelasan-penjelasan. Jangan sampe hal-hal yang tidak menguntungkan semua pihak terulang kembali," kata Turmudi melalui pesan WhatsApp, Sabtu (11/5/2024), dikonfirmasi Ketik.co.id, Jumat (10/5/2024) kemarin.
Turmudi juga mengimbau wisatawan yang ingin berkemah untuk terlebih dahulu meminta izin kepada pengelola pantai.
"Tentunya permohonan maaf dari kami kepada para wisatawan atas ketidaknyaman dengan adanya peristiwa ini," tulis singkat Kadis Turmudzi.
Peristiwa pengusiran pelancong di Pantai Pancer Door ini menjadi pengingat bagi Disparbudpora Pacitan untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi dengan berbagai pihak terkait.
Sehingga terciptanya suasana wisata yang aman, nyaman, bagi wisatawan.
Diberitakan sebelumnya, kejadian tidak mengenakan tersebut dialami oleh seorang pelancong lokal di Pantai Pancer Door Pacitan.
Melalui akun Facebook-nya, @Fahrudin Hariadi menceritakan bahwa dia diusir dan dimarahi oleh pedagang saat berkemah di Pancer Door Pacitan.
"Tempat Wisata Pancer Door Pacitan tidak ramah ke wisatawan BOSS. Omah ku barean konoo padahal ngecamp isuk-isuk wes diusir karo di omyang karo bakul'e (Rumah saya Barean situ padahal nge-camp pagi-pagi malah diusir dan di marahin sama pedagang)," tulis Fahrudin asal Lingkungan Barean, Kelurahan Sidoharjo, Pacitan, dalam unggahannya di grup Facebook Info@Pacitan, Jumat (10/5/2024) pagi.
Hingga saat ini, postingan tersebut telah menuai ratusan tanggapan dan komentar dari netizen.(*)