KETIK, PACITAN – Pemerintah Kabupaten Pacitan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) memastikan tidak ada program penyebaran nyamuk Aedes aegypti yang mengandung bakteri Wolbachia di wilayahnya.
"Tidak ada program penyebaran nyamuk Aedes aegipty yang mengandung bakteri Wolbachia di Pacitan," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Pacitan, Nur Farida dalam keterangannya, Rabu (22/11/2023).
Nur Farida, mengatakan bahwa program pelepasan nyamuk Aedes aegypti mengandung Wolbachia merupakan program yang dilaksanakan oleh pemerintah dengan tujuan untuk mengurangi penyebaran virus dengue.
"Program ini sudah diawali dengan studi keilmuan dari sisi teknis maupun dampak yang diberikan, baik dampak negatif maupun positif," imbuhnya.
Namun, pemilihan lokasi pelaksanaan program pun pasti berdasar perhitungan. Apabila akan dilaksanakan program di suatu wilayah, tentunya sudah diperhitungkan soal dampak positif dan negatifnya.
"Terkait lokasi, saat ini pemerintah memilih daerah dengan angka kesakitan dengue yang tinggi untuk dilakukan program penyebaran nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia. Pacitan belum tergolong itu," ujarnya.
Nur Farida menambahkan, pemberantasan nyamuk Aedes aegypti paling efektif dilakukan dengan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M plus.
"Maka, untuk semua lapisan masyarakat buktikan angka kesakitan DBD di wilayah kita rendah atau bahkan zero dengan menerapkan PHBS dan PSN secara teratur," pintanya.
Dengan angka kesakitan yang rendah, maka tidak lagi dibutuhkan program pelepasan nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia.
"Namun, kami tetap mengajak masyarakat untuk tetap menerapkan PHBS dan PSN secara teratur," jelasnya.
Pemerintah Kabupaten Pacitan terus berupaya untuk menekan angka kesakitan dengue di wilayahnya. Salah satu upaya yang dilakukan, yakni dengan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta melakukan PSN dengan 3M plus.
"Kami juga akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait bahaya DBD dan upaya pencegahannya," tutupnya. (*)