KETIK, MALANG – Lesbumi NU Kota Malang menghadirkan Jigang Ramadan 2023 (Ngaji Tigang Dinten Ing Wulan Ramadan). Acara bertema "Angeli, Ananging Ora Keli" ini bisa menjadi opsi mengisi hari-hari di bulan suci dengan kegiatan positif.
Bekerja sama dengan Pesantren Waqiah Indonesia, Jigang Ramadan akan digelar selama tiga hari, Sabtu-Senin (1-3/4/2023) bertempat di Pesantren Waqiah Indonesia, Perum Joyogrand, Merjosari, Kota Malang.
"Pesertanya terbatas, hanya 25 peserta. Gratis," kata Ketua Lesbumi NU Kota Malang, Fathul H Panatapraja kepada Ketik.co.id, Selasa (21/3/2023).
Pihaknya sengaja membatasi peserta hanya 25 orang. Sebab, Lesbumi ingin membuat peserta dalam kelas Ramadan jadi lebih fokus dan maksimal.
"Acaranya seperti ngaji ala pesantren. Juga ada diskusi dan masyarakat antar peserta," terangnya.
Ia menjelaskan, pemilihan nama Jigang Ramadan bukan sekadar akronim dari Ngaji Tigang Dinten Ing Wulan Ramadan. Kata Jigang, sambung Fathul, diambil dari spirit dawuh Sunan Kudus "Gusjigang" (santri bagus, pinter ngaji, pinter dagang).
"Artinya, seorang santri adalah sosok yang berperilaku atau berakhlak baik, paham ilmu agama, dan sanggup bekerja serta menafkahi keluarga," ujar Fathul.
Ia menyampaikan beberapa pesan soal angeli ananing ora keli, dawuh dari Sunan Kalijaga yang tertulis dalam Serat Lokajaya. Artinya, kita hidup di zaman yang memiliki arus besar, boleh kita mengikuti arus tapi tidak boleh tenggelam terbawa arus.
“Karena yang tenggelam dan terbawa arus (misal di sungai) hanya dua yaitu kotoran dan bangkai hewan,” tegasnya.
Jigang Ramadan 2023 akan diisi oleh para akademisi dan praktisi. Materi kajian di antaranya seputar studi islam kawasan dan sanad perjuangan NU, urban sufisme dan mujahadah Lesbumi: Wirid Saptawikrama, wawasan kebudayaan Islam Nusantara, praktik berkesenian dan membaca peluang zaman, pemberdayaan masyarakat dan ruang terbuka hidup.
Berikut syarat dan ketentuan menjadi peserta:
- Mengisi formulir
- Bersedia mengikuti seluruh jalannya proses kegiatan Jigang Ramadan 2023 selama 3 hari
- Peserta mendapatkan sertifikat
- Panitia menyediakan bahan pokok untuk memasak (buka puasa dan sahur)
- Program ini gratis dan tidak dipungut biaya
- Kuota terbatas, hanya 25 peserta terdiri dari kalangan NU, mahasiswa, dan umum (berusia di atas 20 tahun, aktivis/pegiat komunitas).
Anda bisa klik DI SINI untuk mendaftar atau menghubungi panitia di nomor 085719201151 (Fahrurrozy). (*)
