KETIK, BANDUNG – Tembok penahan air Sungai Cigede di Kampung Pasigaran Desa Citeureup Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung, jebol akibat luapan air sungai yang disertai hujan deras, Kamis (11/1/2023).
Jebolnya tembok atau kirmir penahan air sungai di belakang SMPN 1 Dayeuhkolot itu menyebabkan melubernya air sungai ke jalanan dan permukiman warga, membanjiri rumah hingga ketinggian air mencapai lebih satu meter bahkan nyaris seatap rumah.
Dari rekaman video yang beredar di media sosial whatsapp, bahkan banyak warga terjebak di dalam rumahnya hingga Kampung Lamajang dan Kampung Kaliboson Desa Citeureup. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung berupaya mengevakuasi korban banjir yang terjebak.
Hingga pukul 01.15 WIB, Jumat (12/1/24), Tim SAR Gabungan telah mengevakuasi warga terdampak banjir di Desa Citeureup Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung dengan total 41 KK dalam keadaan selamat. Warga terdampak banjir selanjutnya dievakuasi ke lokasi pengungsian di SMPN 1 Dayeuhkolot.
Kepala Basarnas Bandung, Hery Marantika menyebutkan, Tim SAR Gabungan mulai melakukan evakuasi sejak pukul 21.10 WIB. Saat Tim Rescue Basarnas Bandung tiba di lokasi warga terdampak banjir, setibanya tim langsung melaksanakan koordinasi dengan unsur SAR yang berada di lapangan dan melaksanakan evakuasi terhadap warga yang masih terjebak banjir di wilayah tersebut.
Hingga pada pukul 01.30 WIB Tim SAR Gabungan memastikan tidak ada lagi warga yang memerlukan bantuan evakuasi dan banjir berangsur-angsur surut. Dengan telah dievakuasi nya seluruh warga maka operasi SAR dinyatakan selesai dan dilakukan penutupan operasi SAR.
Sebelumnya, Basarnas Bandung menerima informasi dari BPBD Kab. Bandung terkait banjir yang diakibatkan dinding pembatas sungai dengan pemukiman warga jebol di Pasigaran Ds. Citeureup, Kec. Dayeuhkolot pada pada Kamis (11/01) pukul 17.40 WIB sore.***