KETIK, MALANG – Keluarga besar PDI Perjuangan Kabupaten Malang tengah berduka. Salah satu kader terbaik partai itu, Sugiarto Puji Wahyuono meninggal dunia karena kecelakaan, Minggu (5/5/2024).
Almarhum yang merupakan Kades Glanggang sekaligus Ketua PAC PDI Perjuangan Pakisaji ini meninggal dunia usai mengalami kecelakaan lalu lintas di Jalan Ir Sukarno atau Jalibar Kepanjen.
Semasa hidupnya, Sugiarto dikenal sebagai sosok yang baik, berintegritas, dan loyal terhadap partai berlambang banteng moncong putih. Belum lama ini, Sugiarto diketahui merupakan salah satu pelopor terbentuknya himpunan relawan yang dinamai Poros Perjuangan.
Sugiarto bersama Ketua PAC PDI Perjuangan di Kabupaten Malang berjumlah 25 orang berhimpun dalam Poros Perjuangan dan berkomitmen mengusung anggota DPRD Jatim H Gunawan Wibisono maju pada Pilbup Malang.
Namun takdir berkata lain, Sugiarto terlebih dahulu dipanggil ke rahmatullah, sebelum menyelesaikan tugasnya mengantarkan Abah Gunawan untuk bertarung dalam Pilkada Kabupaten Malang.
Kabar berpulangnya Sugiarto itu tentu mengejutkan semua orang, tak terkecuali Bacabup Malang PDI Perjuangan yang diusung Poros Perjuangan H Gunawan Wibisono HS.
Mendengar kabar duka tersebut,Abah Gunawan langsung pergi takziah ke kediaman almarhum Sugiarto di Pakisaji. Setibanya di rumah duka, ia dan rombongan langsung memimpin salat jenazah, disusul dengan pembacaan tahlil.
Setelah itu, Abah Gunawan terlihat menghampiri ratusan pelayat dan sejumlah kolega almarhum yang beberapa diantaranya merupakan kepala desa. Mereka nampak begitu terpukul dan masih tidak percaya atas kepergian almarhum Sugiarto.
Lebih lanjut, ada momen menarik terjadi pada saat sejumlah pelayat berkumpul di kediaman almarhum Sugiarto. Sejumlah Kades yang takziah itu tiba-tiba mengajak foto Abah Gunawan.
"Ayo mumpung beliau belum dilantik, kita foto bareng," kata salah satu Kades. Mendengar celetukan itu, Gunawan dengan ramah menjawab
"Hus, waktunya takziah, jangan bicara politik," kata Abah Gunawan yang dikemudian mendapatkan tawa dari sejumlah kepala desa. (*).