KETIK, SURABAYA – Bulu tangkis sudah menjadi salah satu olahraga favorit di Indonesia. Olahraga ini penggemarnya tidak hanya kaum muda namun juga hingga kaum tua.
Itu dapat kita lihat dari makin banyaknya lapangan bulu tangkis dan klub bulu tangkis yang tersebar di seluruh Indonesia.
Tiga Turnamen BWF di Indonesia
Di Indonesia sendiri ada 3 turnamen besar yang dihelat oleh Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI).
Ketiganya adalah Indonesia Masters 500, Indonesia Masters 750 dan yang paling bergengsi dan diminati banyak pemain top dunia yakni Indonesia Open Super 1000.
Selain menghadirkan pemain unggulan dari semua sektor perwakilan negara dunia, ajang ini juga menyediakan hadiah yang sangat besar.
Beberapa tahun terakhir ini, turnamen Indonesia Open dinobatkan sebagai turnamen bulu tangkis terbaik di dunia oleh Badminton World Federation (BWF). Ini semakin memperjelas bahwa Indonesia patut dijuluki sebagai negara bulu tangkis
Tapi tahukah kita sejarah Indonesia Open? Berikut sejarahnya.
Dimulai 1982
Indonesia Open pertama kali dilaksanakan pada 1982. Saat ini Indonesia Open sudah menjadi kejuaraan bulu tangkis bintang enam atau level elit.
Sebelum perombakan level kejuaraan dari BWF, hingga 2007 Indonesia Open masuk dalam jajaran Super Series. Ajang bertitel itu hanya terselenggara di 12 negara saja saat itu setiap tahun.
Selain di Jakarta, Indonesia Open juga sudah pernah diselenggarakan di delapan kota lain di tanah air, yakni Samarinda (1990), Bandung (1991), Semarang (1992), Yogyakarta (1994).
Pernah juga di Surakarta (1997), Denpasar (1999), Surabaya (2002), Batam (2003). Sedangkan pada 1993, 1998, 2000, 2001, 2004 hingga saat ini kejuaraan berlangsung di Jakarta.
Peraih Gelar Terbanyak
Indonesia sendiri tercatat sebagai negara peraih gelar juara terbanyak dengan total 85 gelar, disusul China dengan 46 gelar, Korea Selatan 14 gelar, dan Malaysia 11 gelar.
Salah satu peraih gelar terbanyak di turnamen ini adalah legenda bulu tangkis tunggal putra asal PB Djarum, Ardy B Wiranata (1990, 1991, 1992, 1994, 1995 dan 1997).
Selain Ardy, satu legenda bulu tangkis lainnya yang juga meraih enam gelar juara yaitu Taufik Hidayat (1999, 2000, 2002, 2003, 2004, 2006). (*)