KETIK, KEDIRI – Menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 pada 27 November 2024 mendatang, pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati Hanindhito Himawan Pramana dan Dewi Mariya Ulfa berhasil meraih keunggulan dalam debat publik perdana yang diselenggarakan KPU Kabupaten Kediri pada 24 Oktober 2024.
Hasil ini berdasarkan survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada 7-12 November 2024, yang dilakukan dua minggu setelah debat berlangsung.
Survei menunjukkan bahwa 77,1 persen responden menilai pasangan petahana yang akrab disapa Mas Dhito dan Mbak Dewi tampil lebih baik dalam debat dengan tema peningkatan kesejahteraan masyarakat, kemajuan daerah, serta perbaikan pelayanan publik dan penyelesaian masalah daerah.
Sementara itu, hanya 11,6 persen responden yang menilai pasangan pesaing, Deny Widyanarko dan Mudawamah, tampil baik. Sebagian kecil, yakni 11,3 persen responden, mengaku tidak tahu atau tidak memberikan jawaban.
"Mayoritas warga cukup atau sangat tertarik untuk menyaksikan debat kemarin," kata peneliti utama Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia, Rizka Halida, Minggu, 17 November 2024.
Saat ditanya lebih lanjut mengenai program kerja, sebanyak 74,8 persen responden menilai program kerja pasangan Mas Dhito dan Mbak Dewi lebih unggul.
Di sisi lain, hanya 16,6 persen responden yang menilai program kerja pasangan Deny Widyanarko dan Mudawamah lebih baik, sedangkan 8,6 persen tidak tahu atau tidak memberikan jawaban.
Dalam hal penyampaian pendapat dan gagasan, pasangan Mas Dhito dan Mbak Dewi juga memperoleh penilaian terbaik, dengan 80,1 persen responden menganggap mereka lebih baik.
Sementara pasangan Deny Widyanarko dan Mudawamah hanya mendapatkan 14,1 persen responden, dan sisanya tidak memberikan jawaban.
"Penampilan yang baik, program kerja yang jelas, serta kemampuan dalam menyampaikan pendapat ini berpengaruh pada preferensi pemilih. Mereka yang menilai pasangan Mas Dhito dan Mbak Dewi lebih baik dalam debat cenderung memilih pasangan tersebut," terang Rizka Halida.
Survei ini dilakukan menggunakan metode multistage random sampling dengan melibatkan 1.200 responden yang menonton debat, dengan margin of error sekitar 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.(*)