KETIK, NGAWI – Masyarakat di Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi menggelar selamatan atau tasyakuran pada Rabu, 13 November 2024 kemarin untuk merayakan selesainya pembangunan jalan penghubung Bringin-Boan. Acara ini merupakan ungkapan rasa syukur warga atas selesainya pembangunan jalan yang telah lama dinanti, mengingat akses jalan yang sebelumnya rusak parah kini telah diperbaiki.
Calon Bupati Ngawi petahana, Ony Anwar Harsono, turut hadir dalam acara tersebut. Kehadiran Mas Ony disambut antusias oleh warga, karena di bawah kepemimpinannya, jalan yang sebelumnya sulit dilalui kini telah selesai dibangun.
Terkait hal itu, Mas Ony berharap pembangunan jalan sepanjang 5,5 kilometer ini akan menjadi pendorong utama untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Selama ini, warga Boan dan sekitarnya sangat mendambakan jalan yang baik. Di wilayah ini, potensi tanaman jagung, tembakau, dan tabu sangat besar," ujar Mas Ony, Jumat, 15 November 2024.
Mas Ony menjelaskan bahwa mayoritas penduduk Boan dan daerah sekitarnya adalah masyarakat desa hutan yang menggantungkan hidup pada kegiatan ekonomi berbasis perhutanan sosial.
Mereka banyak menanam komoditas pangan seperti jagung dan ketela, serta tanaman perkebunan seperti tembakau.
Namun, lanjut Mas Ony, komoditas dari daerah tersebut sering kalah bersaing dengan produk dari wilayah Ngawi bagian selatan.
Salah satu alasan utamanya adalah kondisi jalan yang buruk, yang menyulitkan akses bagi truk pengangkut hasil pertanian, sehingga harga komoditas di daerah Boan lebih rendah dibandingkan dengan harga di wilayah lain.
Mas Ony berharap, dengan selesainya pembangunan jalan ini, komoditas dari Kecamatan Bringin dan sekitarnya dapat bersaing dengan harga yang lebih kompetitif, berkat aksesibilitas yang lebih baik.
"Ini akan menjadi pemicu bagi percepatan pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan ekonomi lokal," tegasnya.
Lebih lanjut, Mas Ony mengungkapkan bahwa saat ini kondisi jalan di Ngawi yang telah selesai dibangun sudah mencapai lebih dari 95 persen. Pembangunan jalan di wilayah lor bengawan, yang dikenal sebagai kantong kemiskinan, menjadi prioritas dalam upaya pemerataan pembangunan.
Sebelum adanya perbaikan, jalan Bringin-Boan, yang menghubungkan tiga desa yaitu Desa Bringin, Kenongorejo, dan Sumberbening telah lama mengalami kerusakan.
Warga menghadapi kesulitan, terutama saat musim hujan, ketika jalan yang terbuat dari tanah liat berubah menjadi berlumpur dan sulit dilalui. Jalan ini merupakan akses utama bagi ribuan warga di wilayah tersebut untuk menuju kota kecamatan maupun kabupaten.
Sementara itu, Kepala Desa Sumberbening, Hanif Hernawan, mengungkapkan bagaimana kondisi jalan yang buruk dulu sering menyebabkan kesulitan bagi warga. Pada musim hujan, kendaraan sering terjebak lumpur, bahkan ambulans yang mengangkut jenazah pun pernah terhenti karena tidak bisa melintas.
"Pernah ada jenazah yang harus digotong warga karena mobil ambulans terjebak lumpur," cerita Hanif.
Dengan adanya perbaikan, kini warga merasa lega dan bersyukur.
"Sekarang kondisi jalan sudah jauh lebih baik, dan kami sangat bersyukur," kata Hanif.
Sebagai informasi, pembangunan jalan dengan rigid beton sepanjang 5,5 kilometer dan lebar 4 meter ini dibiayai melalui Dana Alokasi Umum (DAU) dengan total anggaran Rp14,7 miliar.
Proyek ini ditargetkan selesai pada akhir Desember 2024, namun berhasil diselesaikan lebih cepat dari yang direncanakan. (*)