KETIK, SURABAYA – Pengamat politik Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Surokim Abdussalam memperkirakan kecil kemungkinan kotak kosong dapat unggul di kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Surabaya.
Hal ini disebabkan karena elektabilitas pasangan Eri Cahyadi dan Armuji sangat kuat. Surokim memandang banyak publik yang merasa puas dengan kepemimpinan keduanya, sehingga cukup sulit bagi kotak kosong untuk menang di Pilkada Surabaya.
"Melihat elektabilitas dari paslon Eri dan Armuji. Rasanya cukup sulit ya untuk kotak kosong dapat unggul," jelas Surokim, Senin 7 Oktober 2024.
"Banyak masyarakat yang puas dengan kepemimpinan mereka. Hal inilah yang menjadi kekuatan mereka," imbuhnya.
Bahkan, peneliti senior SSC tersebut memperkirakan suara dari kotak kosong tidak akan mencapai 10 persen. Hal ini dapat dilihat dari elektabilitas Eri Armuji yang sangat kuat. Banyak dari program-programnya yang dipandang berhasil dalam memajukan Kota Surabaya.
"Saya rasa kecil sekali suara dari kotak kosong itu. Dapat 10 persen saja rasanya susah," tambahnya.
Terlepas banyaknya kelompok masyarakat yang mengkampanyekan untuk memilih kotak kosong, hal tersebut tidak akan berdampak banyak. Karena kotak kosong tidak memiliki program yang nyata seperti paslon lain yang bergambar.
"Kalau ada yang mengkampayekan itu ya hak mereka sebagai reaksi politik. Cuman tetap tidak akan menolong banyak," pungkasnya.(*)