KETIK, SURABAYA – Dengan jumlah penduduk yang besar yakni berkisar 280 jita jiwa, isu ketahanan pangan menjadi salah satu program strategis yang menjadi salah satu fokus pemerintah. Diperlukan koordinasi dan kerja sama antar pihak dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Fadli Zon mengatakan diperlukan terobosan dari para pelaku industri pertanian, khususnya dalam hal efisiensi produksi. Salah satunya dengan pengguna combine harvester atau mesin pemanen gabungan yang menggabungkan beberapa operasi panen terpisah menjadi satu proses
"Contoh saat pengolahan dari gabah ke padi perlu ada combine harvester yang meminimalisir beras dengan broken yang tinggi," jelas Fadli Zon, Rabu 2 Oktober 2024.
"Karena nanti kalo brokennya tinggi akan terjadi penurunan kualitas. Dimana yang awalnya bisa jadi beras premium malah jadi medium," imbuhnya.
Selain itu, perekrutan petani muda juga sangat diperlukan, lantaran saat ini para petani yang ada sudah semakin tua. Minimnya peminat pada profesi petani tidak lepas dari anggapan jika sektor pertanian tidak memberikan keuntungan.
"Saat ini petani kita sudah semakin berumur. Oleh sebab itu perlu adanya perekrutan petani muda. Hal ini juga sedang kita kerjakan," tambahnya.
Terkait sektor pertanian yang dianggap tidak menguntungkan, Fadli Zon menegaskan jika saat ini justru sektor pertanian memiliki potensi yang sangat besar. Hal ini tidak lepas dari hilirisasi dan peningkatan nilai tukar petani di Indonesia.
"Padahal kalau mau bertani sekarang ini potensinya besar dan bisa menguntungkan," pungkasnya.(*)