KETIK, PAGAR ALAM – Setelah memastikan para pendaki turun dengan selamat hingga beristirahat di Ruang Registrasi, anggota Balai Registrasi Gunung Api Dempo (BRIGADE) Kota Pagaralam menyusun langkah strategis mengevakuasi peralatan para pendaki yang sebelumnya sempat ditinggal saat terjadi letusan erupsi freatik Gunung Api Dempo (GAD), Selasa malam (25/7/2023).
Tim Ayam Jago dari Utara BRIGADE Kota Pagaralam, membagi dua formasi untuk menuju titik lokasi tempat perlengkapan pendaki yang ditinggalkan. Mereka menyusuri jalur Kampung IV hingga jalur evakuasi Tugu Rimau.
“Saat GAD mengeluarkan abu vulkanik, wisatawan asal Muaraenim dan Palembang melakukan pendakian, kemudian terjebat di Shelter II dan Pelataran. Akibatnya, pendaki itu panik dan meninggalkan barang serta perlengkapan logistik,” ujar Ketua BRIGADE Kota Pagaralam, Arindi Ar.
Arindi melanjutkan, rekan-rekan anggota BRIGADE Kota Pagaralam pun melakukan evakuasi barang dan perlengkapan pendaki. “Kita terus melakukan koordinasi ke Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terkait perkembangan GAD untuk pendakian,” bebernya.
Terkait status Gunung Api Dempo sendiri, tambah Arindi, hingga kini masih status waspada dari tahun 2022. Status level naik atau tidak ini kebijakan dari pihak PVMBG di Bandung.
“Bagi pendaki silakan mencari informasi, melakukan pemantauan Gunung Dempo melalui website Magma Indonesia dan Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunung Api Dempo,” tambahnya.
Kepala Kantor PVMBG Kota Pagaralam, Megian Nugraha mengimbau masyarakat, pengunjung atau wisatawan untuk tidak mendekati danau kawah Merapi Gunung Dempo dalam radius 1 KM.
“Saat ini pendaki jangan mendekati kawah merapi dempo Gunung Dempo dalam radius 1 KM, serta arah bukaan kawah sejauh 2 KM ke Sektor Utara, mengingat kawah sebagai pusat letusan dan gas-gas vulkanik yang dapat membahayakan bagi kehidupan,” pungkasnya. (*)