KETIK, MALANG – Kepedulian berbagai pihak terhadap AKE (12) anak perempuan yang kehilangan seluruh keluarganya akibat bunuh diri di Pakis, Kabupaten Malang, Selasa (12/12/2023) lalu, terus berdatangan. Salah satunya datang dari Staling Centre Indonesia.
Lembaga Layanan Sosial Spiritual Mentality Healing atau Staling Centre Indonesia ini memberikan pendampingan psikologi atau trauma healing terhadap bocah AKE. Pemberian pendampingan ini dilakukan Inisiator Staling Centre Indonesia, Hj Dewi Irvani.
Kepada ketik.co.id, Sabtu, (16/12/2023), Hj Dewi Irvani mengatakan, pihaknya diberikan kesempatan bertemu dengan AKE setelah peristiwa satu keluarganya di Kabupaten Malang.
"Kami merasa berkewajiban untuk memastikan kondisi salah satu anak yang ditinggalkan oleh keluarganya. Alhamdulillah kami diberikan kesempatan bertemu AKE," kata Hj Dewi Irvani.
Pada saat itu, ia berkesempatan berbincang cukup lama dengan AKE. "Dan Insya Allah ke depan kita sudah janjian untuk menjalankan terapi bersama-sama mengenai mental health-nya. Karena setelah berbincang lama, ada hal-hal yang membuat dekat dengan saya secara personal baik dari cita-citanya yang ingin menjadi dokter hewan, sama dengan anak saya," jelasnya.
Bahkan kata ia, AKE ingin berkesempatan mengunjungi rumah Bunda Dewi yang banyak binatangnya, karena dia pencinta binatang juga.
Dewi Irvani yang juga Politisi PKS, Owner KRI Al Bashiroh dan sehari-hari mendampingi pasien gangguan mental di ruang perakteknya ini melanjutkan, kondisi AKE sekarang dalam kondisi baik. "Tidak terlalu berat merasakan ada tekanan atau traumatis yang dilalui Keluarganya," sebutnya.
Namun, istri dari Anggota DPRD Jatim H Dwi Hari Cahyono ini tetap memberikan antisipasi terhadap AKE. "Dengan memberikan nomor telepon saya pertama untuk berjaga-jaga jika mungkin muncul perasaan yang mengganggu kenyamanannya dan dia tidak bisa mengatasinya sendiri sehingga butuh bantuan ahlinya," terangnya.
Kedua, dengan mengajarkan gerakan-gerakan cukup mudah untuk diingat dan di ikuti agar AKE bisa menolong dirinya sendiri ketika menghadapi keadaan yang tidak menyenangkan. "Atau nanti merasakan ketidaknyamanan yang mengganggu hatinya," imbuhnya.
Keadaan tidak menyenangkan kata ia, bisa datang darimanapun. Bisa dari banyaknya tamu-tamu mengunjunginya, atau mungkin dari teman-temannya ketika AKE sudah bisa kembali ke sekolah.
Orang-orang tersebut, tidak semua paham dan mungkin saja berita yang mereka terima masih simpang siur. Juga pembicaraan tak bijak yang sengaja atau tidak sengaja terdengar oleh AKE.
"Mungkin tadinya ingin membesarkan hatinya, memberikan hiburan dan dukungan kepada AKE, tetapi khawatir diterima oleh AKE sebagai sebuah tekanan atau traumatis tersendiri mengingat usianya masih dibawah umur. Saya memberikan antisipasi untuk mengajarkan kepada AKE agar dia punya skill untuk bisa menyelamatkan perasaannya tetap dalam keadaan positif dan fokus pada kebaikan," bebernya gamblang.
Ia sudah mengatakan kepada AKE boleh menganggap dirinya sebagai ibunya sendiri. "Di waktu selanjutnya apabila AKE membutuhkan pendampingan Insya Allah saya dan tim Staling centre siap," tuturnya.
Sebenarnya Dewi Irvani berharap dalam kasus AKE, bocah ini dapat tinggal bersama dirinya untuk dijaga sebaik mungkin. Dewi berjanji akan mencukupi seluruh fasilitas dan kebutuhan kehidupannya.
"Tapi, mungkin keluarganya yang lebih berhak dan menyampaikan pendidikannya hingga SMA telah dijamin (oleh pemerintah), biaya dan kebutuhan sudah ada yang menjamin," katanya.
Staling center sendiri kata ia hingga saat ini telah menangani banyak sekali kasus percobaan bunuh diri terutama pada remaja maupun pasien berkeluarga yg depresi dan tidak tau harus kemana untuk mencurahkan segala permasalahannya.
Baik karena masalah personal, keluarga maupun ekonomi. Mereka membutuhkan pendampingan secara mental dan spiritual untuk keluar dari permasalahnya. "Disinilah kami hadir untuk mencoba memberikan bantuan semaksimal yang kami mampu agar mereka dapat bertahan," tuturnya.