KETIK, BANDUNG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung memastikan Stadion Si Jalak Harupat (SJH) telah siap 100 persen untuk digunakan menjadi salah satu venue Piala Dunia U-17.
Bahkan saat ini, kawasan Stadion SJH di Kecamatan Kutawaringin ini sudah steril dari berbagai aktivitas di luar kepentingan Piala Dunia U-17. Tak ada lagi pedagang kaki lima (PKL) atau hingga alat peraga kampanye politik di sekitar kawasan Si Jalak Harupat.
Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga (Dispora) Kabupaten Bandung, Kawaludin mengatakan Stadion SJH akan menjadi tuan rumah pertandingan Grup D, F yang dihuni tim besar seperti Jepang, Argentina, Senegal, Meksiko hingga Jerman dan dua pertandingan babak 16 besar Piala Dunia U-17 2023.
Pertandingan turnamen timnas sepakbola internasional di bawah usia 17 tahun di Stadion SJH akan digelar mulai 11 hingga 21 November 2023.
"Stadion Si Jalak Harupat yang memiliki kapasitas penonton cukup besar yakni 28 ribu dan sudah siap menyambut para pemain muda berbakat dunia dan para penonton dari seluruh dunia," kata Kawaludin, Selasa (31/10/2023).
Namun untuk menyempurnakan persiapan Piala Dunia U-17, kawasan Sarana Olah Raga (SOR) SJH ditutup untuk umum. Sebab, panitia FIFA dan host city terus melakukan penyempurnaan jaringan listrik dan telekomunikasi di sekitar stadion.
"Saat ini kawasan SOR Si Jalak Harupat berada di bawah kendali FIFA, ini periode exclusive FIFA mulai 27 Oktober hingga 10 Desember," kata Kawaludin.
Selain itu, selama penyelenggaraan Piala Dunia U-17 di Stadion SJH, para penonton tidak diperbolehkan parkir di areal stadion dalam radius 3 kilometer. Hanya panitia dan bus pemain yang dibolehkan parkir di areal stadion.
Oleh karena itu, Pemkab Bandung dan panitia FIFA menyediakan areal parkir penonton Piala Dunia U-17 di dua titik lokasi yakni di kawasan Gedong Budaya Soreang (GBS) dan lingkungan Pemkab Bandung.
"Nanti para penonton difasilitasi bus oleh Pemkab Bandung untuk menuju Stadion Si Jalak Harupat. Kami sediakan 20 shuttle bus dan dari provinsi ada 10 bus," sebut Kawal.
Bagi penonton yang menggunakan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB), pihaknya juga menyediakan bus khusus dari Stasiun KCJB di Tegallauar menuju ke venue Piala Dunia di Stadion SJH.
"Kami targetkan 20 ribu penonton bisa hadir di stadion setiap harinya.Syukur-syukur bisa penuh satu stadion. Tapi minimal 18 ribu penonton sesuai target PSSI bisa tercapai, karena kami terus berkoordinasi dengan Pemprov dan kabupaten/kota lain untuk sama-sama menyukseskan Piala Dunia U-17 ini," ungkapnya.
Ia berharap masyarakat Kabupaten Bandung dan Jawa Barat dapat memanfaatkan momentum langka gelaran Piala Dunia yang digelar di Indonesia dengan berbondong-bondong hadir di stadion.
Terlebih, tiket yang dijual untuk sekelas pertandingan Piala Dunia terbilang sangat terjangkau dengan harga yang beragam. Ada tiket untuk per pertandingan, per hari pertandingan dengan dua laga, tiket terusan dan tiket paket keluarga.
Tiket untuk tribun utara dan selatan serta barat dan timur pun dijual dengan harga berbeda. Namun Kawal memastikan, harga tiket Piala Dunia U-17 di SJH tetap sangat terjangkau.
Kawal mencontohkan, untuk tiket terusan dijual dengan harga Rp 360 ribu untuk 12 pertandingan Piala Dunia atau hanya sekitar Rp 30 ribu per petandingannya.
"Tentu ini harga tiketnya sangat murah, karena ini pertandingan internasional, bukan pertandingan tarkam. Sangat murah lah," ujarnya.
Tiket sendiri menjadi kewenangan FIFA untuk menjualnya yang dijual secara daring melalui lama fifa.com/tiket. Masyarakat dapat mengakses dan membeli tiket secara online melalui laman resmi FIFA tersebut.
"Kami mengajak para pemuda, pelajar dan masyarakat penggemar sepakbola, mari hadir manfaatkan Piala Dunia U-17 di Indonesia ini. Karena nanti mungkin lima atau 10 tahun lagi, yang main di Piala Dunia U-17 ini akan menjadi bintang-bintang besar dan main di timnas senior negara masing-masing," kata Kawal.(*)