KETIK, JEMBER – Menjelang Hari Raya Idul Adha, sebagian umat muslim mulai memburu hewan ternak seperti kambing maupun sapi untuk menunaikan ibadah kurban.
Ibadah kurban dilaksanakan setiap 10 Dzulhijjah atau jatuh bertepatan pada 17 Juni 2024. Kurang lebih dalam waktu satu minggu sebagian besar orang berbondong-bondong membeli hewan kurban terbaik.
Sebelum membeli, kenali ciri-ciri hewan ternak yang baik. Pakar peternakan dari Universitas Jember, Nur Widodo, membagikan tips dan trik cerdas memilih hewan kurban.
Syarat utama memilih hewan kurban adalah kondisi fisik prima, hewan harus sehat, gemuk, tidak cacat fisik, dan telah cukup umur. Ternak yang sehat biasanya dilihat dari matanya yang bersinar tidak sayu dan gerakannya aktif.
Jika tidak memenuhi persyaratan itu maka tidak dibenarkan ternak itu menjadi hewan kurban.
Sebaiknya pula dipilih ternak jantan, bila terpaksa betina harus dipastikan tidak dalam keadaan bunting.
“Paling penting, ternak yang sedang dalam keadaan sakit tidak diperbolehkan. Seperti penyakit yang akhir-akhir ini banyak menyerang yaitu Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Lumpy skin disease (LSD),” kata Widodo dalam keterangan tertulis yang diterima Ketik.co.id, Sabtu (8/6/2024) siang.
Lebih lanjut, ia menjelaskan usia ternak sapi yang layak sebagai hewan kurban minimal 2 tahun. Dapat dikenali dengan mudah melalui struktur gigi serinya, apakah masih gigi susu atau sudah tanggal digantikan gigi permanen (poel).
“Umur hewan ternak yang sudah layak ditandai dengan poel di gigi serinya. Gigi sapi poel 1 pasang diperkirakan sapi umur 2-3 tahun, poel 2 pasang (umur 3-4 tahun), poel 3 pasang (umur 4-5 tahun) dan poel 4 pasang umur lebih dari 5 tahun,” ulas Dosen Prodi Peternakan, Universitas Jember ini.
Selain usia, bobot daging hewan ternak juga penting. Besarnya perut hewan tidak menandakan ternak memiliki daging yang banyak. Penilaian atau pendugaan banyaknya daging pada ternak harus dilihat dari sisi depan, samping, dan belakang ternak, dengan memperhatikan tinggi dan panjang ternak.
“Jangan terkecoh dengan besar perut sapi akibat penilaian yang dilakukan hanya dari sisi depan dan samping ternak saja. Memilih sapi ternak yang baik itu selain melihat juga dapat dilakukan dengan meraba pada bagian paha, pinggul, punggung, dan paha kaki depan untuk memastikan keberadaan daging pada bagian-bagian tersebut,” imbuh pria itu.
Perhatikan tulang pinggul, punggung, dan rusuk, jika tulang-tulang tersebut tidak terlihat maka bisa dikatakan sapi tersebut gemuk dan memiliki banyak daging.
Penilaian kondisi ternak bisa mengacu pada pada Body Condition Score (BCS), BCS 1 hingga BCS 3 dikategorikan ternak sangat kurus, kurus, dan sedang. BCS 4 dan BCS 5 dikategorikan ternak gemuk dan sangat gemuk.
“Dalam memilih ternak kurban sebaiknya dipilih ternak yang memiliki BCS 4 dan BCS 5,” katanya.
Waspada Penyakit PMK dab LSD
Sementara, soal peredaran kasus penyakit PMK dan LSD, menurutnya akhir-akhir ini jauh menurun dibandingkan waktu kurban tahun sebelumnya. Masyarakat tidak perlu khawatir, namun perlu mengenali ciri-ciri penyakit tersebut.
PMK disebabkan oleh virus Aphthovirus, dengan ciri ditemukan lepuh atau luka yang terdapat pada mulut, lidah, gusi, dan teracak atau kuku ternak yang terinveksi.
Untuk penyakit LSD disebabkan oleh virus cacar (virus pox) dengan ciri yang hampir mirip dengan PMK, namun pada LSD Benjolan atau luka pada sekujur tubuhnya yang biasanya diawali dari bagian leher, punggung, dan perut.
Saat ini pemerintah telah menyalurkan program vaksin untuk penyakit PMK dan LSD. Serta memperketat peredaran hewan ternak melalui pos pengawasan lalu lintas ternak di setiap perbatasan wilayah.
“Nantinya (mereka) akan mengawasi perpindahan atau peredaran ternak dengan mengecek kesehatan ternak dan dokumennya. Apakah ternak tersebut itu sudah divaksin dan ada surat keterangan kesehatan dari dokter hewan,” tutupnya.(*)