KETIK, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melakukan silaturahmi bersama forum rektor peserta Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2023 di Gedung Negara Grahadi, Kamis (4/5/2023).
Kepada para rektor Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), Gubernur Khofifah menekankan pentingnya menjaga harmoni, moderasi dan toleransi di antara multikultur di Indonesia.
"Saya mengingatkan kembali multikultur di Indonesia adalah sebuah keniscayaan sekaligus kekuatan dan menjadi bagian penting untuk membangun harmonius partnership di antara keberagaman yang ada," Kata Gubernur Khofifah dalam sambutannya.
Gubernur Khofifah mengatakan, multikultur di Indonesia adalah bagian dari kekayaan dan kekuatan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang harus terus dijaga. Menurut Gubernur Khofifah salah satu cara menjaganya adalah dengan terus membunyikan pentingnya harmoni.
"Bagaimana membangun harmonisasi antar suku antar budaya antar tradisi antar agama antar daerah. Jika tidak dipupuk maka sangat mungkin bisa menyebabkan disharmoni, kalau di dalam proses menanam kalau disiram dia tumbuh subur kalau tidak disiram dia bisa kering bahkan dia juga bisa mati," sebutnya.
Khofifah berfoto bersama para peserta AICIS 2023 di depan halaman Gedung Negara Grahadi, Kamis (4/5/2023). (Foto: Husni Habib/ Ketik.co.id)
Orang nomor satu di Jatim ini mengungkapkan, banyak negara di dunia yang ingin tahu bagaimana Indonesia menjaga kerukunan dan persatuan dari banyaknya suku bangsa yang ada. Karena bagi beberapa negara yang memiliki keberagaman tak sekaya Indonesia, menjaga persatuan dan kesatuan adalah hal yang tidak mudah.
"Presiden Ashraf Ghani ketika masih menjadi presiden Afghanistan sebelum jatuh ke tangan Taliban pernah bertanya kepada Pak Presiden Jokowi apa yang sebetulnya menjadi penguat dari suasana yang kondusif di Indonesia," ungkapnya.
Oleh sebab itu, Gubernur perempuan pertama di Jatim ini menjelaskan bahwa moderasi toleransi harus terus diupayakan, dibangun, dan dihidupkan untuk menjaga harmoni di negeri ini. Proses ini menurut Gubernur Khofifah harus diikhtiarkan oleh semua pihak dan seluruh masyarakat, termasuk yang ada dalam forum AICIS.
"Jadi kalau konsepnya pak rektor UINSA itu ada tawasuth tasamuh, pola-pola ini tidak bisa dibiarkan sebagai naskah tekstual atau literatur, ini harus terus dibunyikan harus terus diingatkan kepada seluruh warga bangsa," jelasnya.
AICIS sendiri merupakan forum tahunan pertemuan ilmiah yang mengkaji tentang perkembangan dan kemajuan ilmu-ilmu keislaman di lingkungan Perguruan Tinggi Islam di tanah air, agenda rutin tahunan yang mendapat dukungan penuh dari Direktorat Pendidikan Tinggi Islam Kementerian Agama R.I.(*)