KETIK, PAGAR ALAM – Jumlah masyarakat Pagaralam yang melangsungkan pernikahan di Pagaralam mengalami peningkatan yang cukup tajam, terlebih lagi setelah Hari Raya Idul Adha 1444 H, sama kondisinya saat setelah lebaran Idul Fitri lalu.
Bahkan Kantor Urusan Agama (KUA) di Kota Pagaralam mencatat jumlah pasangan yang ingin melakukan pernikahan usai Idul Adha mengalami peningkatan, sekira 10 persen dibanding bulan lainnya.
“Tingginya minat untuk menikah karena banyak umat Islam beranggapan selepas Lebaran Idul Adha merupakan hari yang baik, padahal semua hari merupakan hari baik. Yang penting bagaimana cara pasangan itu melanjutkan hari-harinya setelah menikah,” ujar Kepala Kankemenag Kota Pagaralam, H Rusidi Dja’far melalui Kasi Bimas Islam, Sumaji SAg. jumat (7/7/2023)
Sumaji menerangkan, kenaikan angka pasangan yang akan menikah pasca-Lebaran Haji ini terkait erat dengan tradisi keagamaan. “Biasanya, masuk Dzulhijjah pasca-Idul Fitri atau Idul Adha, akan meningkat drastis 10 persen hingga 30 persen bila dibanding bulan-bulan biasa yang paling banyak enam pasangan saja,” terangnya.
Ditambahkan Sumaji, pernikahan biasanya erat kaitannya dengan budaya dan tradisi di suatu wilayah. Salahsatunya soal kepercayaan mengenai tanggal, bulan dan tahun yang dinilai baik untuk melangsungkan pernikahan.
“Untuk kejadian nikah usai Lebaran Haji tahun ini memang alami peningkatan sekitar 10 persen. Terlebih untuk tanaman kopi merata masyarakat Pagaralam sudah panen dengan harga jual kopi yang tinggi, sehingga cukup mempengaruhi meningkatnya orang menikah di Pagaralam,” tandasnya. (*)