KETIK, SURABAYA – Sebelum sidak ke RSUD Dr. Soewandhi yang Eri Cahyadi sempat ngamuk, Wali Kota Surabaya ini sidak terlebih dahulu ke Puskesmas Sidotopo di Jalan Pegirian, Senin (28/11). Di tempat tersebut, ia nampak sumringah karena ternyata Puskesmas Sidotopo itu sudah berubah total setelah dia sidak seminggu sebelumnya.
Saat itu, ia juga sempat bertanya kepada sejumlah pasien yang datang ke Puskesmas Sidotopo tentang pelayanan di puskesmas tersebut, mulai dari antriannya hingga pengambilan obatnya. Sebagian besar dari mereka memastikan bahwa puskesmas itu sudah berubah, kini antriannya lebih cepat dan pengambilan obatnya sudah tidak antri lama.
“Saya syukur alhamdulillah karena sebelumnya ketika saya ke sini, tempat ini gak karu-karuan. Sampai saya bilang waktu itu, besok bawa karpet dan rantang kema di sini saja, karena antriannya terlalu lama dan banyak yang antri. Setelah saya beri waktu seminggu untuk berubah, ternyata saat ini sudah berubah total,” tegas Wali Kota Eri setelah menyapa sejumlah pasien di puskesmas tersebut.
Menurut Wali Kota Eri, setelah dia tanya-tanya ke pasien di puskemas tersebut, ternyata yang sudah berubah total adalah pelayanan di Poli Umum semakin cepat karena dokternya dua orang. Kemudian, pengambilan obatnya juga semakin cepat. Obat anak-anak yang racikan waktunya sekitar 15 menit, tapi obat untuk orang dewasa sekitar 5-7 menit.
“Setelah berubah total seperti ini, maka saya ingin memberikan reward, saya ingin membuat para pasien yang datang semakin nyaman. Jadi, nanti ruang tunggunya saya tarik ke ke belakang supaya semakin lebar dan nanti akan kita pasang AC, sehingga yang sudah mau masuk (pelayanan), mereka bisa lebih nyaman, dan yang belum waktunya masuk bisa tunggu di luar dan nanti akan kita kasik kipas supaya lebih nyaman,” tegasnya.
Ia juga menjelaskan alasannya kenapa kembali lagi melakukan sidak ke Puskesmas Sidotopo. Bagi dia, sidak yang dilakukannya hingga diupload ke akun instagramnya, harus ditindaklanjuti dan permasalahannya harus diselesaikan. Sebab, ia tidak mau hanya melakukan sidak lalu membuat konten semata.
“Jadi, setelah saya sidak, saya masukkan ke Instagram karena saya ingin tahu komentarnya supaya bisa memperbaiki di semua lini. Mohon maaf, mohon maaf selalu saya katakan bahwa tidak hanya buat konten saja tapi tidak ada perubahan. Kalau begitu ya jangan lah. Nah, itulah yang membuat saya bahagia karena di puskesmas ini bisa berubah total dan saya minta untuk terus dipertahankan,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Sidotopo Galih Satrio Utomo memastikan bahwa setelah Wali Kota Eri sidak seminggu lalu, pihaknya langsung melakukan perbaikan-perbaikan. Pertama, semua personil puskesmas terutama para dokter harus standby di puskesmas selama jam pelayanan, sehingga saat ini ada tiga dokter di puskesmas tersebut, dua dokter di Poli Umum dan satu dokter di Poli KIA.
“Nah, sebelumnya ketika disidak Pak Wali, kita hanya ada dua dokter, itu pun yang satu dokter ada kegiatan di sekolah program bersih-bersih telinga. Sekarang sudah ada tiga dokter yang standby selama jam pelayanan,” tegasnya.
Selain itu, ia juga mengaku memperbaiki ruang tunggu yang awalnya hanya satu zona, kini dibuat dua zona. Ruang tunggu di dalam atau zona satu untuk anak-anak dan ruang tunggu dewasa atau zona dua di luar atau halaman puskesmas. “Petugas farmasinya juga kita tambah satu orang, sehingga pelayanan farmasi atau pengambilan obatnya bisa lebih cepat,” katanya.
Musarofa, salah satu pasien yang mengantar dua anaknya berobat ke Puskesmas Sidotopo langsung berterimakasih kepada Wali Kota Eri karena pelayanan di puskesmas itu sudah lebih cepat, sehingga dia tidak perlu berlama-lama lagi antri di puskesmas itu.
“Saya sering ke puskesmas ini untuk mengobati anak-anak saya. Dulu lama banget antriannya, harus datang pagi-pagi banget supaya bisa dapat nomor antrian awal dan bisa cepat dilayani. Tapi sekarang alhamdulillah semuanya sudah berubah total, alhamdulillah sudah cepat banget pelayanannya. Terima kasih banyak Pak Eri, semoga Pak Eri selalu diberikan kesehatan untuk melayani warga,” pungkasnya. (*)